Satu orang diselamatkan dari reruntuhan Hotel Roa-Roa yang hancur akibat gempa

id gempa palu

Satu orang diselamatkan dari reruntuhan Hotel Roa-Roa yang hancur akibat gempa

Warga yang terluka digotong personel TNI untuk dievakusi dengan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/18)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Tim Basarnas, pada sekitar pukul 20.00 WITA, Minggu (30/9), berhasil menyelamatkan Fitri (25) dari reruntuhan Hotel Roa-roa yang hancur akibat gempa berkekuatan 7.4 Skala Richter (SR) yang menggoncang Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Jumat (28/9).

Berdasarkan laporan pewarta foto Antara Muhammad Adimaja di lokasi, Fitri yang berasal dari Lampung berhasil diselamatkan secara manual oleh tim Basarnas. Kini korban telah dirawat di Rumah Sakit Wirabuana.

Hotel Roa-roa yang terletak di Jalan Pattimura Nomor 72, Palu, ini pada saat terjadinya bencana banyak mendapat tamu dari atlet paralayang yang memang sedang bertanding di sana.

Saat ini proses evakuasi oleh Basarnas di hotel tujuh lantai yang bangunannya patah akibat goncangan gempa tersebut masih berlangsung. Berbeda dengan dua hari sebelumnya, proses evakuasi yang dilakukan manual kini sudah dilakukan dengan dua alat berat.

Sebelumnya, Adi juga melaporkan seorang perempuan bernama Rida juga berhasil diselamatkan oleh Tim SAR dari reruntuhan Restoran Dunia Baru. Korban yang kakinya harus diamputasi ini juga telah dilarikan ke Rumah Sakit Wirabuana.

"Semua korban selamat kini terfokus di Rumah Sakit Wirabuana tersebut," ujar Adi.

Hingga hari ini, menurut dia, warga di Kota Palu masih banyak yang membutuhkan bantuan makanan siap santap dan air minum. Kebutuhan mendesak lainnya adalah BBM untuk mobilitas warga.

"Yang jelas makanan dan air minum masih sangat kurang. Kemarin kita beli air mineral satu kardus dikurangi empat botol dikenai harga Rp120 ribu. Yang jelas di toko-toko di sini stok makanan dan minuman pun juga sudah menipis," ujar dia. (*)