32 titik panas terdeteksi di pesisir Riau

id Titik Panas,BMKG,Kebakaran Lahan

32  titik panas terdeteksi di pesisir Riau

(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/kye/18)

Pekanbaru, (Antaranews Sumbar) - Sebanyak 32 titik panas terdeteksi di daerah pesisir Provinsi Riau dan jadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan, terdeteksi di Pulau Sumatera pada Jumat pagi.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan, sebanyak 28 titik panas tersebar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dan masing-masing dua titik di Indragiri Hulu dan Pelalawan.

Jumlah titik panas di Provinsi Riau mengalami peningkatan dibandingkan sehari sebelumnya, yang pada Kamis pagi tercatat ada 23 titik.

BMKG menggunakan Satelit Terra dan Aqua, yang terakhir datanya diperbarui pukul 06.00 WIB.

Dari jumlah tersebut ada 29 yang merupakan titik api atau dipastikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Ada 27 titik di Inhil dan dua di Inhu," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno.

Pada pagi ini Riau mendominasi jumlah titik panas di Pulau Sumatera. Secara keseluruhan ada 76 titik panas, dimana Riau "menyumbang" 32 titik.

Kemudian Sumatera Selatan ada 15 titik panas, Bangka Belitung 18 titik, Lampung delapan titik, dan Jambi tiga titik.

BMKG memprakirakan hari ini di Riau dalam kondisi cerah berawan, tidak ada hujan yang signifikan bisa membantu proses pemadaman Karhutla. Hujan ringan hanya bersifat lokal, hanya kemungkinan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Kota Dumai.

Suhu udara akan berkisar 24 hingga 34,5 derajat Celcius. Ini artinya suhu udara Riau jauh lebih panas dari kemarin, yang maksimal mencapai 33 derajat Celcius.

Kelembapan udara mencapai 45 hingga 95 persen, dan angin berhembus dari arah Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 09 hingga 27 Km/jam. (*)

Baca juga: 12 titik panas terpantau di Riau

Baca juga: Titik panas di Sumatera bertambah jadi 154, Sumbar masih empat hotspot

Baca juga: BMKG deteksi 80 titik panas mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Riau

Baca juga: Potensi kebakaran hutan dan lahan Sumbar rendah, kata BMKG