Belajar dari kecelakaan di Danau Toba, Wagub : pengelola wisata pulau harus punya SOP

id wisata pulau,SOP wisata pulau,nasrul abit

Belajar dari kecelakaan di Danau Toba, Wagub : pengelola wisata pulau harus punya SOP

Wisatawan terlihat memadati dermaga penyebrangan menuju Pulau Cingkuak. (Antara Sumbar/Didi Someldi Putra)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menekankan pengelola wisata pulau harus memiliki standar operasional atau Standar Operating Procedure (SOP) terkait keselamatan, terutama untuk transportasi penyeberangan bagi wisatwan.

"Kecelakaan di Danau Toba, Sumatera Utara harus menjadi pembelajaran agar tidak terjadi di Sumbar," katanya dihubungi dari Padang, Selasa.

Penerapan SOP akan memberikan rasa aman bagi wisatawan yang berkunjung serta meminimalkan potensi terjadinya kecelakaan.

Setidaknya peralatan keselamatan yang harus ada adalah baju pelampung, radio, dan informasi tentang penyelamatan apabila terjadi kemungkinan hal yang buruk, layaknya seperti naik pesawat.

"Di Sumatera Barat cukup banyak wisata ke pulau - pulau itu yang transportasinya menggunakan perahu. Sebut saja ke Pulau Pasumpahan, Ke Mandeh, Pantai Cerocok dan Pulau Angso Duo. Harus ada SOP yang jelas untuk wisata pulau-pulau itu," ujarnya.

Ia meminta semua pihak terkait seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan proaktif mendorong pengelola wisata pulau untuk menerapkan SOP dan membentuk tim pengawasan.

Harus ada sanksi yang jelas bagi pengelola wisata yang tidak menerapkan standar keselamatan tersebut.

Saat ini wisata pulau di Carocok Pesisir Selatan dan di Pariaman telah melaksanakan SOP tersebut, bahkan telah menerapkan sistem asuransi jiwa bagi penumpang yang membeli karcis.

Namun pesatnya perkembangan wisata pulau membuat banyak pihak yang terjun ke bisnis tersebut dan belum semuanya yang telah terjamin menerapkan SOP.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyarankan wisatawan yang ingin menikmati wisata pulau untuk menggunakan transportasi laut yang telah direkomendasikan pada masing-masing destinasi.

Wisatawan juga disarankan untuk bertanya dan meminta perlengkapan keselamatan seperti pelampung pada pengelola transportasi. (*)