Wagub minta masyarakat Solok Selatan dukung pembebasan lahan pembangunan

id Nasrul Abit

Wagub minta masyarakat Solok Selatan dukung pembebasan lahan pembangunan

Wagub Sumbar, Nasrul Abit (Antara)

Kalau pembebasan tanah jalan Durian Tarung di Solok Selatan tahun ini tidak juga selesai Provinsi tidak akan anggarkan lagi tahun depan
Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meminta masyarakat Kabupaten Solok Selatan mendukung percepatan pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah provinsi, terutama dalam hal kesediaan pembebasan tanah.

"Ada beberapa proyek provinsi di Solok Selatan yang sampai sekarang masih terkendala pembebasan lahan sehingga pengerjaannya belum juga selesai," kata dia saat sambutan safari Ramadhan di masjid raya Baitul Hikmah Durian Tarung, Solok Selatan, Rabu malam (23/5).

Ia menyebutkan salah satu proyek provinsi itu adalah pembangunan jalan Durian Tarung di Solok Selatan hingga sekarang tidak juga selesai pembebasan lahannya.

"Apabila tahun ini belum selesai juga, maka Provinsi tidak akan menganggarkan lagi tahun depan," ujarnya.

Hal ini karena pembebasan lahan jalan di Durian Tarung itu sudah sangat lama sekali, dan belum juga selesai.

Padahal sekarang ini ganti rugi tanah menggunakan appraisal bukan lagi berdasarkan NJOP, jadi tidak akan ada kecurangan dan uangnya juga langsung dikirim ke rekening pemilik lahan tanpa ada pemotongan.

Ia meminta pemerintah daerah segera mendatangi langsung pemilik lahan, dan segera diselesaikan proses pembebasan lahannya sehingga tahun ini bisa diselesaikan pengerjaannya.

Pemerintah kabupaten juga harus terus berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar atas setiap kendala yang dihadapi agar pembebasan lahan ini bisa diselesaikan secepatnya.

Sedangkan jalan tembus Solok Selatan ke Kabupaten Dharmasraya ia mengatakan akan diusulkan ke pemerintah pusat untuk penyelesaiannya pada 2019.

Sementara Asisten II Setdakab Solok Selatan Epli Rahmat mengatakan pemerintah kabupaten secepatnya akan menyelesaikan proses pembebasan lahan di Durian Tarung, sehingga kelanjutan pengerjaan jalan provinsi sepanjang tiga kilometer itu bisa diselesaikan.

"Dalam waktu dekat akan kami selesaikan proses pembebasan lahannya, sehingga pembangunan jalan itu bisa segera selesai," ujarnya.

Tokoh masyarakat Duriang Tarung Rafidal Yuneri mengatakan, proses pembebasan lahan tersebut merupakan kelalaian pemerintah daerah.

"Pemilik lahan pernah diundang ke kantor Bupati untuk membahas pembebasan jalan Durian Tarung, tetapi sampai di sana tidak dilayani sehingga pemilik lahan pulang tanpa ada kejelasan," ujarnya.

Dia mengatakan, kondisi jalan Durian Tarung yang parah sudah sering terjadi kecelakaan yang memakan korban, sehingga butuh diperbaiki secepatnya. (*)