Inilah dosen asal Sumatera Barat yang tercatat dalam nama spesies ikan

id Renny Risdawati

Inilah dosen asal Sumatera Barat yang tercatat dalam nama spesies ikan

Dosen STKIP PGRI Sumbar Prodi Pendidikan Biologi, Dra Renny Risdawati, M.Si (Antara Sumbar/MR Denya Utama)

Nama latinnya Schismatogobius risdawatiae, jenis ikan baru dari mungkuih yang biasa ditangkap di daerah sungai berair jernih
Padang, (Antaranews Sumbar) - Nama dosen STKIP PGRI Sumbar bidang biologi Dra. Renny Risdawati, M.Si menjadi salah satu yang diabadikan dalam nama latin spesies baru ikan berhabitat di sungai yakni "mungkuih" atau Mungkus.

"Nama latinnya Schismatogobius risdawatiae, jenis ikan baru dari mungkuih yang biasa ditangkap di daerah sungai berair jernih," kata Renny di Padang, Kamis.

Dia menjelaskan ikan mungkuih atau mungkus jenis baru ditemukan secara bersama, saat dirinya membantu tujuh peneliti dunia melakukan penelitian terkait spesies tersebut di Sumbar pada Mei 2016.

Dari semua Ikan yang ditemukan terdapat sebanyak tujuh ekor yang dinamai Schismatogobius risdawatiae di perairan sekitar Air Terjun Lubuk Hitam, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang.

Saat ditemukan kata dia tidak langsung dapat diberikan nama, namun harus diidentifikasi secara morfometrik, meritik dan dilakukan identifikasi DNA untuk mengetahui taksonomi secara molekuler dengan menggunakan potongan daging ikan yang dianalisis dengan Cytocrom Oksidasi 1 (CO I ) sehingga diketahui urutan DNAnya.

Setelah diketahui urutan DNAnya selanjuntnya di Blast ke NCBI untuk mengetahui apakah ikan tersebut sama dengan spesies ikan yang telah ada.

Ternyata ikan mungkuih yang ditemukan belum terdata dalam data base ikan (NCBI).

Pada saat pencocokan tersebut spesies ini memiliki perbedaan dengan jenis spesies Schismatogobius lainnya, semisal Schismatogobius saurii yang banyak ditemukan di Filipina dan Pesisir Selatan Indonesia.

Beberapa ciri yang menonjol seperti panjang ikan antara 25 hingga 31 milimeter, dengan badan licin berbentuk slinder, dan terdapat corak lingkaran di tengah badan kombinasi hitam, kuning. kemudian mulut bulat dengan bibir lebih menonjol ke depan.

Ikan ini berhabitat di dalam air dengan aliran sedikit deras, dan bergerak di bawah air bagian bebatuan dan pasir.

Karena adanya perbedaan tersebut, sebuah institut di Prancis "Institut de Recherche pour le Development" (IRD) yang mengesahkan nama spesies ikan mungkuih baru tersebut dengan nama dosen Kopertis tersebut di belakangnya setelah nama genus.

Dia menambahkan identifikasi dan penemuan ini hanya bagian dari proyek penelitian yang dilakukan peneliti kelas dunia seperti dari Museum national d`histoire naturelle Prancis, Institut de Recherche pour le Development (IRD) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mengidentifikasi spesies jenis baru dari Schismatogobius dari famili Gobiidae di Indonesia.

Inilah ikan mungkuih jenis Schismatogobius risdawatiaei. (Antara Sumbar/MR Denya Utama)


Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal internasional Cybium pada 2017 yang authornya terdiri atas Philippe Keith, Clara Lord, Hadi Darhuddin, Gino Limmon, Tedjo Sukmono, Renny Hadiati dam Nicolas Hubert.

Ikan jenis Schismatogobius risdawatiae ini baru ditemukan tersebar di Padang dan dari penelitian yang dilakukan belum ditemukan di daerah lain untuk skala sundaland yang terdiri atas Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya.

Sedangkan untuk ikan mungkuih sendiri juga banyak ditemukan di sungai jernih beraliran deras, seperti di Pesisir Selatan.

Masih ada kemungkinan dapat ditemukan di tempat lain di dunia, bila karakter morfologi, meritik dan DNAnya sama tentu memiliki nama yang sama pula.

"Penemuan oleh peneliti ini membuktikan peluang ditemukan spesies baru jenis ikan di Indonesia masih cukup besar," ujarnya.

Hal lain yang penting dari penelitian ini kata dia yakni meski sepintas terlihat sama, namun belum tentu spesiesnya sama. Untuk zaman sekarang harus dibuktikan dengan DNA yang sama pula. (*)