Maarif Institute rintis sekolah pemikiran untuk melembagakan gagasan dan cita-cita sosial Syafii Maarif

id Muhammad Abdullah Darraz

Maarif Institute rintis sekolah pemikiran untuk melembagakan gagasan dan cita-cita sosial Syafii Maarif

Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz. (cc)

Maarif Institute sebagai lembaga yang didirikan untuk menerjemahkan berbagai ide besar Buya Syafii merasa memiliki tanggung jawab besar untuk menyebarkan lebih luas ide-ide dan pandangan kritis Buya Syafii bagi kalangan generasi muda
Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Maarif Institute merintis Sekolah Pemikiran Maarif untuk kaderisasi intelektual sekaligus melembagakan gagasan, cita-cita sosial Syafii Maarif di ranah ke-Islaman maupun kenegaraan dengan mengusung nilai-nilai keterbukaan, kesetaraan, dan kebhinnekaan.

"Maarif Institute sebagai lembaga yang didirikan untuk menerjemahkan berbagai ide besar Buya Syafii merasa memiliki tanggung jawab besar untuk menyebarkan lebih luas ide-ide dan pandangan kritis Buya Syafii bagi kalangan generasi muda," kata Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz, di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan lewat Sekolah Pemikiran Maarif yang diluncurkan pada Selasa (27/3), bisa melakukan kaderisasi generasi muda agar menekuni moral-intelektual yang sama dengan Buya Syafii.

Koordinator Program Sekolah Pemikiran Maarif Mohammad Shofan mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk menyosialisasikan dan menyemai pemikiran Syafii dengan mengacu pokok pemikirannya terutama tentang gagasan serta ide ke-Islaman, ke-Indonesiaan, dan kemanusiaan.

Sekolah itu, kata dia, juga bisa menyebarkan pemikiran Islam Indonesia kontemporer dengan cara melakukan kaderisasi intelektual, baik di lingkungan akademis, LSM, komunitas-komunitas intelektual dan masyarakat secara umum.

Selain itu, lanjut dia, Sekolah Pemikiran Maarif dapat merumuskan peta intelektualisme dan aktivisme Buya Syafii dalam konteks perkembangan pemikiran Islam Indonesia kontemporer.

"Program ini juga merupakan arena yang memungkinkan bagi generasi muda untuk dapat berjumpa dan berbagi pengetahuan serta pengalaman antarsesama yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang memiliki latar belakang etnis, suku, dan agama yang berbeda," kata dia.

Ia berharap dengan sekolah itu dapat memunculkan generasi muda Indonesia yang memiliki perspektif, sikap dan pendirian yang relatif sama dalam memotret dinamika, perubahan dan perkembangan kehidupan keberagaman di Indonesia. (*)