Buku biografi Rachmat Saleh diluncurkan saat puncak HPN

id HPN,Biografi Rachmat Saleh,HPN 2018

Buku biografi Rachmat Saleh diluncurkan saat puncak HPN

Logo HPN.

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Buku biografi Rachmat Saleh berjudul "Legacy Sang Legenda Kejujuran" akan diluncurkan pada puncak Hari Pers Nasional (HPN), 9 Februari 2018 di Padang, Sumatera Barat.

Buku yang ditulis oleh wartawan senior Syafrizal Dahlan dan kawan-kawan itu mengisahkan tentang perjalanan Rachmat Saleh saat memimpin Bank Indonesia periode 1973-1983 serta menjadi Menteri Perdagangan pada 1983-1988.

"Legacy Sang Legenda Kejujuran adalah buku pertama dan satu-satunya yang mengisahkan perjalanan hidup dan rekam jejak komprehensif Rachmat Saleh yang pada 1 Mei 2018 nanti genap berusia 88 tahun," ujar Syafrizal Dahlan dalam bincang-bincang buku biografi Rachmat Saleh di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahaw keseluruhan isi buku bukanlah penuturan Rachmat Saleh, melainkan merupakan kesaksian orang lain dan studi kepustakaan. Semua informasi didapat dari sahabat, kerabat, dan keluarga dekat yang bersedia berbagi cerita tentang kisah kehidupan dan karya besar putra asli Madura kelahiran Surabaya itu. Dengan demikian, setiap kata di dalam buku ini lepas dari subjektivitas yang bersangkutan.

"Bagi para bankir di Indonesia, bahkan di lingkup Asean, Rachmat Saleh merupakan legenda hidup (the living legend). Demikian pula di dunia perdagangan. Semua karya dan pemikirannya terasa tetap aktual hingga sekarang," katanya.

Saat kepemimpinan Rachmat Saleh di bank sentral, menurut dia, Bank Indonesia berhasil menyejajarkan diri dengan bank sentral negara maju. Di masa kepemimpinannya di Kementerian Perdagangan, Indonesia bisa meningkatkan ekspor dengan melakukan beragam reformasi kebijakan, yang akhirnya terbit Inpres Nomor 4 Tahun 1985 tentang Kebijakan Kelancaran Arus Barang Untuk Menunjang Kegiatan Ekonomi.

"Salah satu isi di dalamnya mengenai perbaikan pelayanan di pelabuhan," paparnya.

Di balik itu semua, Syafrizal Dahlan memaparkan, yang patut dijadikan semangat dari Rachmat Saleh adalah integritas dan kejujuran. Persahabatan pun akan dikorbankan apabila bisa mengganggu sumpah jabatan, utamanya "bersumpah tidak memberi dan menerima apa pun dari siapa pun".

Mengutip salah satu testimoni dalam buku itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengibaratkan Rachmat Saleh dalam sebuah orchestra. Rachmat Saleh adalah seorang dirigen yang hebat. Dialah dirigen keberpihakan kepada pribumi yang sukses besar memimpin Bank Indonesia. Kepemimpinannya sangat efektif yang menjadikan Bank Indonesia kokoh, berwibawa, disegani dan menjadi kebanggaan kita. Di Kementerian Perdagangan pun banyak sekali legacy yang dia bangun. Hebatnya, Rachmat Saleh bukanlah pemimpin yang mengabdi untuk pencitraan. Bahkan, dia tergolong antipublikasi. (*)