Hadapi 2018, IP-NA Berkomitmen Berikan yang Terbaik untuk Sumbar

id #Sumbar #Irwan Prayitno #Nasrul Abit

Hadapi 2018, IP-NA Berkomitmen Berikan yang Terbaik untuk Sumbar

Penghargaan Dana Rakca diserahkan oleh Presiden Joko Widodo. Penghargaan dalam hal pengelolaan keuangan yang dinilai terbaik oleh pemerintah, saat penyerahan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA), Rabu (6/12) di Istana Negara Bogor. (ist)

Padang - Pada tahun 2017, begitu banyak torehan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) dibawah kepemimpinan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit dalam memajukan pembangunan maupun perekonomian yang memberikan efek postif bagi masyarakat. Selain itu, puluhan lebih penghargaan selama kepemimpinan keduanya, baik dari pemerintah pusat maupun lembaga berskala nasional juga diraih keduanya.

Menyongsong tahun yang baru 2018 dengan semangat baru. Keduanya, bertekad akan lebih meningkatkan apa yang telah diraih selama 2017 dengan bantuan jajaran Pemprov Sumbar dan stakeholder terkait akan membawa Sumbar lebih berkembang lagi dari segala sektor yang ada sehingga akan terus berdampak untuk kemajuan daerah dan masyarakat.

"Jadi, selama 2017 dengan bantuan jajaran Pemprov Sumbar dan stakeholder terkait banyak hal yang telah kita lakukan untuk membangun Sumbar. Untuk itu kita optimis pada tahun 2018 ini akan lebih baik lagi untuk meningkatkannya dalam memberikan yang terbaik untuk Sumbar," ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno didampingi Wakil Gubernur Nasrul Abit serta Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman, kemarin saat ekspos akhir tahun 2017 yang diinisiasi Humas Setdaprov Sumbar di Auditorium Gubernuran.

Dalam satu tahun kemarin selama 2017, kata Irwan banyak yang dilakukan baik itu seluruh sektor, diantaranya pembangunan insfrastruktur yang memberikan efek positif bagi masyarakat sehingga dapat menunjang perekonomiannya.



Selain sektor pembangunan, Pengendalian inflasi didaerah, Pemprov Sumbar dan jajaranya memiliki upaya dalam hal ini sehingga dapat dilihat dari bulan ke bulan inflasi di Sumbar dapat terkendali, itu dibuktikan mendapatkan penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik 2017 untuk kawasan Sumatra dengan keberhasilan dalam mengendalikan inflasi terutama pada saat Ramadhan dan Lebaran 2017.

"Bahkan untuk mengatasi inflasi di Sumbar juga meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) perlu ada di Sumbar, supaya pengawasan terhadap pengusaha yang bergerak di sektor pangan bisa lebih ketat. Termasuk semua komoditi pangan sebagai indikator penyebab inflasi dikelola dengan baik seperti, cabai dan jengkol," katanya.

Tidak hanya itu, ia juga pernah mengusulkan dalam pengendalian inflasi di Sumbar dimana harga tiket pesawat Jakarta-Padang dan sebaliknya yang sering melonjak sangat tinggi setiap Ramadhan dan lebaran harus menjadi perhatian. Serta, penguatan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendukung distribusi serta perbaikan tata niaga pangan juga harus menjadi perhatian serius sehingga pemerintah daerah secara tidak langsung dapat mengendalikan harga yang bergejolak melalui BUMD.



Dari sektor Pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Oktober 2017 mencapai 4.826 orang, mengalami peningkatan 11,02 persen dibanding wisman September 2017 yang tercatat sebanyak 4.347 orang.

"Sedangkan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Barat bulan Oktober 2017 mencapai rata-rata 59,64 persen mengalami peningkatan 0,37 poin dibanding TPK bulan September 2017 sebesar 59,27 persen," tuturnya.

Ini, kata Irwan menunjukan pariwisata yang mulai gencar. Bahkan, Sumbar dinobatkan sebagai tujuan destinasi wisata halal terus menjadi lirikan bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung diluar dari wisatawan lokal. Mungkin jika digabungkan dengan wisatawan lokal pasti jumlah kunjungan lebih meningkat. "Wisman saja naik kunjungannya, apalagi jika ditambah lokal. Ini data yang kita miliki merujuk dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar," katanya.

Untuk nilai ekspor dan impor Sumbar juga mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat dari nilai ekspor Sumbar bulan November 2017 terjadi peningkatan sebesar 2,14 persen dibanding ekspor bulan Oktober 2017. Bahkan, nilai ekspor November 2017 ini meningkat sebesar 0,87 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.



"Nilai impor Sumbar bulan November 2017 mencapai terjadi peningkatan sebesar 49,73 persen dibanding impor bulan Oktober 2017. Nilai impor bulan November 2017 naik sebesar 192,09 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya," terangnya.

Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan III-2017 tumbuh 5,38 persen. Itu dapat diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Sumatera Barat triwulan III-2017 meningkat sebesar 2,13 persen (q-to-q). Serta, ekonomi Sumbar triwulan I-III 2017 (c-to-c) tumbuh sebesar 5,23 persen.

Kemudian dari segi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus mengalami kemajuan. Baik itu dari berapa sektor diantaranya Angka Harapan Hidup (AHH), harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Pengeluaran Perkapita Setahun.

"Karena IPM untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam membangun kualitas hidup manusia, karena terus mengalami kemajuan maka IPM di Sumbar terus membaik dari tahun ke tahun," ulasnya.



Dari segi pengangguran, dari tahun ke tahun persentase pengangguran di Sumbar terus menurun. Karena upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran dengan mengadakan job fair baik itu tingakt provinsi maupun kabupaten/kota yang dilakukan setiap tahunnya dengan mengandeng beberap perusahaan. "Jadi ada job fair merupakan satu cara pengurangan pengangguran dengan mempertemukan langsung pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan," ujarnya.

Berkurangnya terus pengangguran di Sumbar kata Irwan, itu berimbas dengan terus mengalami peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP). Dimana, dari tahun ke tahun terus meningkat. Sehingga, dapat membantu para pekerja memenuhi kebutuhan hariannya. Apalagi bagi mereka yang telah berkeluarga.

Dari sektor pertanian, NTP Sumatera Barat bulan November 2017 tercatat sebesar 96,15 atau turun 0,46 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 95,71 (Oktober 2017). Indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen,dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen.



"Pada bulan November 2017 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 91,56 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 83,96 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 101,28 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 103,80 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 109,27 untuk subsektor perikanan (NTPN). Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 109,44 dan 109,23," tandasnya.



Ia berharap, tahun 2018 ini semua program yang telah disusun dapat berjalan dengan baik. Sehingga, akan berdampak kepada kemajuan daerah yang menyasar seluruh sektor.

Penghargaan Yang Diraih Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur, Nasrul Abit selama kurun waktu tahun 2017:

1. Peringkat II Hasil Penilaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran Semester II Tahun 2016 Tingkat Satker Lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatra Barat Kategori Pagu Belanja Modal di atas Rp20 milyar. Diberikan Kementerian Keuangan kepada Dinas Prasarana Jalan Provinsi Sumbar

2. Piagam Literasi, diberikan oleh Perpustakaan Nasional RI dan IKAPI kepada Gubernur Sumbar atas sumbangsihnya terhadap pengembangan Literasi di Sumatera Barat

3. Provinsi Terbaik Penggerak Koperasi dan Penumbuhan Kewirausahaan. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Koperasi dan UMKM RI

4. Satya Lencana Pembangunan Bidang Pangan. Diberikan oleh Presiden RI

5. Opini Wajar Tanpa Pengecualian yang diberikan BPK RI terhadap laporan keuangan Pemerintah Prov. Sumbar

6. Satya Lencana Pembangunan Bidang Kependudukan. Diberikan oleh Presiden RI



7. Provinsi Penggerak Kabupaten dan Kota Layak Anak. Diberikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

8. Penghargaan daerah dengan TPID (Tim Pemantauan dan Pengendali Inflasi Daerah) Terbaik tingkat Provinsi. Diberikan oleh Presiden RI

9. Penghargaan Kepala Daerah Penggerak Ekonomi Syariah dari Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI)

10. Democracy Award dari Rakyat Merdeka Online (RMOL)

11. Penghargaan Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup

12. Penghargaan ANRI Award yang diberikan oleh Kepala Arsip Nasional RI. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumbar meraih Terbaik Ketiga

13. Rekor Dunia MURI: Kepala Daerah yang Menciptakan Karya Pantun Terbanyak

14. Provinsi Sumbar sebagai Komisi Irigasi Terbaik II Program WISMP II 2017. Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri

15. Anugerah Energi Lestari Gatra. Diberikan oleh Majalah Gatra.



16. Anugerah Malindo International Entrepreneur Award 2017 kategori Tokoh Politik Malindo. Diberikan di Kuala Lumpur Malaysia dengan disaksikan oleh Pemerintah Republik Indonesia

17. Provinsi Sumbar mendapat penghargaan Indonesia's Attractiveness Award 2017 Kategori Provinsi Terbaik. Diberikan oleh Tempo Media Group

18. Penghargaan kepada Pemprov. Sumbar atas Keberhasilan Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2016 dengan Capaian Standar Tertinggi. Diberikan oleh Menteri Keuangan RI

19. Penghargaan Ing Ngarso Sung Tulodo dari Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Pusat

20. Penghargaan Pandu Negeri. Provinsi dengan Predikat Baik dalam Kategori Pemerintah Daerah Provinsi dalam Aspek Kinerja dan Pemerintahan. Diberikan oleh Indonesian Institute for Public Governance (IIPG)

21. Penghargaan Dana Rakca. Diserahkan oleh Presiden Joko Widodo. Penghargaan dalam hal pengelolaan keuangan yang dinilai terbaik oleh pemerintah.

22. Penghargaan Kualitas dan Produktivitas. Diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

23. Penghargaan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar. Juara III kategori IB Wilayah Semi Intensif

24. Penghargaan kepada Gubernur Sumatera Barat dari Kementerian Dalam Negeri sebagai Pembina Kabupaten dan Kota Peduli Hak Asasi Manusia tahun 2016

25. Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri sebagai provinsi yang telah menyelesaikan tindak lanjut hasil pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh inspektorat daerah oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri tahun 2016 dan tahun sebelumnya

26. Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia. Satyalancana Wira Karya bidang pemerintahan dalam pengelolaan, pengembangan dan pembangunan kelautan.

27. Penghargaan Paramakarya dari Kementerian Ketenagakerjaan

28. BPPD Prov. Sumbar sebagai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi berkinerja utama dalam penguatan SIDA tahun 2017. Diberikan oleh Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristek Dikti RI

29. Leadership Award dari Kementerian Dalam Negeri

30. Masuk 10 besar dalam Keterbukaan Publik oleh Komisi Informasi Indonesia. (*)