Hari Ibu dan HUT DW, Perempuan Harus Mandiri dan Bebas dari Kekerasan

id #Hari Ibu #Sijunjung

Hari Ibu dan HUT DW, Perempuan Harus Mandiri dan Bebas dari Kekerasan

Bupati didampingi Ketua PKK Sijunjung dalam peringatan Hari Ibu dan HUT Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sijunjung. (ist)

Muaro (antara sumbar) - Kemandirian perempuan yang bebas dari kekerasan menuju kehidupan damai dan sejahtera menjadi titik fokus dalam momentum peringatan Hari Ibu ke-89 Kabupaten Sijunjung 2017.

Kesempatan itu, juga sekaligus peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan ke-18 dengan tema "Pengembangan Kualitas Istri ASN Menuju Ketahanan Keluarga", digelar di Gedung Pertemuan Pancasila Muaro, Kamis.

Banyak sekali rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebelum hari puncak pada hari ini yaitu lomba MTQ, lomba Pidato, lomba Outbond, Ziarah ke Makam Pahlawan dan Anjang Zana ke Panti Asuhan.

Selain itu, pada hari puncak kegiatan ini dilanjutkan dengan acara Lansek Manih In Walk berupa lomba Fasion Show dengan pakaian Khas Tenun Unggan serta beberapa acara kesenian.

Acara ini turut dihadiri Wakil Bupati Sijunjung, Ketua DPRD Kabupaten Sijunjung, Unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, Ketua TP-PKK Kabupaten, Ketua GOW kabupaten, Kepala OPD, Kepala Instansi Vetikal, Kepala Bank Nagari.

Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, membuka acara ini dengan terlebih dahulu menyampaikan arahan bahwa tema Peringatan Hari Ibu ke-89 tahun 2017, dibangun karena situasi kondisi masyarakat dimana perempuan dan anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadap tindak kekerasan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perempuan dan anak adalah, kelompok masyarakat yang rentan tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Peringatan Hari Ibu ke-89 tahun 2017 menjadi penyadaran pada semua pemangku kepentingan, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan kondusif untuk memberi perlindungan dan rasa aman dari segala bentuk kekerasan, tegas Bupati.

Ketua TP-PKK Kabupaten, Ny. En Yuswir Arifin mengatakan, peringatan Hari Ibu (PHI) merupakan hari kebangkitan perempuan Indonesia dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa.

Dengan puncak Peringatan Hari Ibu dan peringatan HUT DWP kita mewujudkan kemandirian perempuan yang bebas dari kekerasan menuju kehidupan damai dan sejahtera serta Pengembangan kualitas istri ASN menuju ketahanan keluarga dan juga sebagai ibu yang mendidik putra putrinya, ungkap Ny En.

Maksud peringatan Hari Ibu ke-89 dan HUT DWP ke-18 untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda untuk mempertebal tekad dan keyakinan dalam melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dan pembangunan.

Kemudian tujuannya untuk meningkatkan peran perempuan Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menuju pembangunan nasional yang berkelanjutan dan keadilan, tambah Ny.Wit Zefnihan dalam laporan kegiatan. ***