Menag Lantik Rektor Pertama UIN IB Padang

id Pelantikan Rektor UIN IB

Menag Lantik Rektor Pertama UIN IB Padang

Pelantikan Rektor UIN IB Padang beserta lima rektor lain pascaberalih status dari IAIN menjadi UIN beberapa waktu lalu oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. (ist)

Padang, (Antara Sumbar) - Rektor pertama Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Padang, Sumatera Barat dilantik oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pascaberaalih status dari institut menjadi universitas beberapa bulan lalu.

Rektor UIN IB, Eka Putra Wirman saat dikonfirmasi dari Padang, Jumat, mengatakan pelantikan dilaksanakan setelah shalat Jumat di aula HM Rasjidi Kementerian Agama di Jakarta.

"Pelantikan ini adalah amanat menuju penyempurnaan transformasi menuju Universitas Islam yang sesungguhnya," katanya.

Ia menyatakan transformasi IAIN menjadi UIN ini juga akan diikuti dengan transformasi keilmuan secara fundamental sehingga akan memperluas kiprah dan manfaat keberadaan UIN bagi masyarakat.

Menurutnya untuk mencapai itu semua diperlukan persiapan fisik maupun non fisik serta kerja keras dari seluruh pihak terkait.

Tahun ini kita sudah mulai membangun sarana fisik dan itu sudah diawali dengan kegiatan Detailed Engineering Design Consultant (DEDC) kampus III yang berlokasi di Sungai Bangek Kelurahan Balai Gadang, Koto Tangah, ujarnya.

Pada kesempatan ini, selain Eka Putra Wirman sebagai Rektor UIN IB, Menteri Agama juga melantik lima rektor lain yang sama-sama beralih status menjadi UIN pada Maret 2017.

"Lima rektor lain yang dilantik adalah Rektor UIN Mataram, UIN Antasari Banjarmasin, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Raden Intan Lampung dan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten," kata dia.

Sementara itu dalam pelantikan tersebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berpesan agar tetap menjaga tradisi keislaman dalam seluruh kajian keimuan.

Ia menegaskan tugas yang diemban akan semakin berat, oleh sebab itu dituntut untuk lebih serius dan sebagai institusi pencerdasan bangsa harus berkomitmen dalam mengembangkan Islam nusantara berkemajuan.

Kita harus bisa merespon perkembangan zaman, tidak hanya sekadar membangun nilai-nilai akademik, tapi juga mengedepankan nilai-nilai moral, tegasnya. (*)