Batusangkar, (Antara Sumbar) - Anggota DPRD Tanah Datar, Sumatera Barat, Syafruddin Tasman menanyakan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) yang cukup besar pada APBD 2016.
"Pada tahun anggaran 2016, Silpa tersebut sebesar Rp80,121 miliar, mengapa jumlahnya cukup besar, apakah hal ini disengaja, mohon penjelasan," katanya pada sidang paripurna dewan dengan agenda pandangan umum fraksi terhadap Ranperda pertanggungjawaban APBD 2016 di Batusangkar, Jumat.
Ia menilai Silpa besar karena banyak program atau kegiatan yang tidak terlaksana sesuai waktunya bahkan terkesan mengulur-ulur waktu sehingga terpaksa ditunda tahun anggaran berikutnya.
"Kita berharap tahun anggaran 2017 ini serapan dana APBD dapat maksimal dan kegiatan terlaksana tepat waktu," tambah anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Sementara, anggota Fraksi Partai Hanura, Muhamad Haekal mempertanyakan pengelolaan aset pemerintah daerah dimana tidak tercatat dengan baik bahkan digunakan oleh orang yang tidak berhak menggunakannya.
"Menyikapi hal ini, apa langkah-langkah yang telah disiapkan pemerintah daerah sehingga temuan BPK RI itu tidak terulang pada tahun berikutnya," ujarnya.
Pada rapat paripurna itu, tujuh fraksi lainnya juga menyampaikan pandangan umumnya yakni Fraksi Gerindra Afrizal ST, Fraksi Golkar Herman Sugiarto, Fraksi PAN Jasmadi, Fraksi Demokrat Eri Hendri, Fraksi PPP Hafitrizal, Fraksi PDI Perjuangan Asrul Jusan, dan Fraksi Bintang Nasdem Rasman.
Rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Saidani didampingi Wakil Ketua Irman, dan dihadiri 25 anggota dewan, Bupati Irdinansyah Tarmizi, anggota Forkopimda, pimpinan organisasi perangkat daerah, camat dan wali nagari.
Sebelumnya, dalam nota Ranperda pertanggungjawaban APBD 2016, Bupati Irdinansyah menyampaikan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tanah Datar sebesar Rp118,971 miliar melebihi dari target sebesar Rp117,484 miliar atau 101,27 persen.
Realisasi Pendapatan daerah sebesar Rp1,188 triliun dari target sebesar Rp1,241 triliun (95,75 persen), yang terdiri dari realisasi PAD, realisasi pendapatan transfer Rp1,062 triliun dari target Rp1,116 triliun, dan realisasi pendapatan daerah lain yang sah Rp7,523 miliar dari target Rp7,623 miliar.
Kemudian, anggaran belanja daerah ditargetkan Rp1,236 triliun terealisasi Rp1,106 triliun (89,44 persen) terdiri dari belanja operasi ditargetkan Rp1,022 triliun terealisasi Rp918,246 miliar, belanja modal ditargetkan Rp210,096 miliar terealiasi Rp187,784 miliar, belanja tanah ditargetkan Rp1,141 miliar terealisasi Rp858,271 juta, dan belanja tak terduga ditargetkan Rp3,955 miliar terealisasi Rp108,583 juta.
Untuk anggaran dana transfer ditargetkan Rp145,591 miliar terealisasi Rp143,353 miliar (98,46 persen) yang terdiri dari transfer bagi hasil pendaftaran ditargetkan Rp2,621 miliar terealisasi Rp2,305 miliar, dan transfer bantuan keuangan ditargetkan Rp142,969 miliar terealisasi 141,048 miliar.
Pada tahun anggaran 2016 ini terdapat defisit sebesar Rp60,731 miliar, jika ditambah dengan pembiayaan bersih Rp140,852 miliar maka diperoleh sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp80,121 miliar.
Ia mengatakan ke depan pemerintah daerah akan berupaya mempertahankan dan menyempurnakan sesuai perkembangan peraturan sehingga pertanggungjawaban keuangan ini semakin akurat, transparan, dan akuntabel. (*)
Berita Terkait
Silpa Solok Selatan 2023 capai Rp58,8 miliar
Rabu, 7 Februari 2024 15:25 Wib
Sonny Budaya Putra: Pembangunan Padang Panjang tidak cukup dengan APBD
Selasa, 6 Februari 2024 10:11 Wib
DPRD Sumbar dorong pemerintah daerah perbaiki sarana pendidikan
Selasa, 9 Januari 2024 19:32 Wib
Program Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumbar 2024
Jumat, 5 Januari 2024 11:05 Wib
DPRD Agam tetapkan APBD 2024 sebesar Rp1,68 triliun
Jumat, 1 Desember 2023 7:53 Wib
Pemkot-DPRD Pariaman tunda pengesahan APBD 2024
Selasa, 28 November 2023 17:26 Wib
Pemkab Agam cairkan dana desa Rp77,87 miliar
Sabtu, 25 November 2023 12:00 Wib
Pj. Wako Sonny. BP sampaikan Ranperda 2024 dan Ranperda Pajak
Senin, 13 November 2023 18:18 Wib