Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Pelaksanaan Pilkades serentak 2017 di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, berpotensi memicu terjadinya konflik antar pendukung, sehingga membutuhkan perhatian serius bagi semua pihak.
"Potensinya lebih tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya, diduga kuat hal itu akibat tingginya tingkat kepentingan para calon baik secara pribadi maupun yang berhubungan dengan keinginan untuk mengembangkan desanya," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, Adriyusman di Sawahlunto, Kamis.
Sebagian besar, lanjutnya berhubungan erat dengan adanya ambisi pribadi untuk memanfaatkan peluang peningkatan kesejahteraan jika berhasil menjabat sebagai kepala desa, karena adanya pengalokasian dana desa dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Kondisi tersebut membuka peluang untuk memperoleh gaji yang cukup besar bagi mereka, yang kemudian tumbuh menjadi bentuk ambisi untuk meraih kekuasaan," ujarnya.
Menyikapi hal itu, pihaknya telah mencoba untuk melakukan pendeteksian dini terhadap kemungkinan munculnya konflik lebih besar yang dapat merusak seluruh tahapan pemilihan sehingga tidak mencerminkan azas demokrasi.
Karena, tambahnya kondisi itu dikhawatrikan semakin meluas hingga memecah belah rasa persatuan dan kekeluargaan dalam kebhinekaan yang telah terjalin selama ini serta mampu menurunkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing masyarakat secara mikro bagi masyarakat desa itu sendiri.
Menurutnya, dalam penanganan setiap permasalahan yang timbul pihaknya sangat berhati-hati dalam melakukan antisipasi serta melaksanakan pemantauan dari tingkat paling bawah, yakni masyarakat desa itu sendiri.
Ia mengimbau seluruh masyarakat sembilan desa yang akan melaksanakan pilkades serentak agar dapat menjaga kondusifitas serta integritas tahapan pemilihan hingga pelaksanaan pemungutan suara langsung.
"Patuhi setiap aturan yang ada karena pemilihan ini sangat mebutuhkan kedewasaan dalam berdemokrasi serta memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan masyarakat desa itu sendiri," kata dia.
Ia juga mengingatkan bagi calon kepala desa non aktif tidak menggunakan fasilitas kedinasan untuk kepentingan pribadi selama menjalani cuti kampanye.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri menyatakan pemerintah menginginkan stabilitas politik dalam negeri terjaga sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kondisi yang diharapkan adalah stabilitas yang mampu mendorong ekonomi, terpeliharanya kebhinekaan Indonesia serta terwujudnya partisipasi masyarakat di berbagai bidang," kata Tjahjo Kumolo.
Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan kota itu akan melaksanakan pilkades serentak untuk tahap pertama pada 27 April 2017.
Sembilan desa tersebut masing-masing Desa Silungkang Oso, Desa Silungkang Tigo, Desa Taratak Bancah, Desa Pasar Kubang, Desa Kubang Utara Sikabu, Desa Sikalang, Desa Salak, Desa Talawi Hilir, dan Desa Tumpuk Tangah. (*)
Berita Terkait
Bambang Soesatyo ingatkan pentingnya resolusi konflik secara damai
Jumat, 29 November 2024 21:31 Wib
Lebanon-Israel sepakat akhiri konflik yang telah berlangsung setahun
Rabu, 27 November 2024 9:30 Wib
Israel tewaskan 1 tentara, 18 lainnya terluka di pos militer Lebanon
Senin, 25 November 2024 10:21 Wib
Pjs Bupati: pentingnya kolaborasi antisipasi potensi konflik saat Pilkada
Jumat, 22 November 2024 14:20 Wib
Wapres minta pencegahan dini konflik jadi prioritas Pilkada 2024
Rabu, 20 November 2024 9:07 Wib
Lebanon ingatkan bahaya konflik internal akibat serangan Israel
Selasa, 29 Oktober 2024 10:53 Wib
Pejabat Palestina: Rusia bisa berperan penting stabilkan Timur Tengah
Minggu, 27 Oktober 2024 13:22 Wib
Pemkot Padang Panjang ajak sukseskan pilkada dengan damai tanpa konflik
Senin, 21 Oktober 2024 10:52 Wib