PLN Tambah Pasokan Listrik Wilayah Sumatera

id PLN

PLN Tambah Pasokan Listrik Wilayah Sumatera

()

Pekanbaru, (Antara Sumbar) - PT PLN (Persero) berhasil menambah pasokan daya listrik untuk wilayah Sumatera setelah satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan 1x110 MW berhasil masuk sistem dan mendapatkan Sertifikat Layak Operasi (SLO) pada 8 Desember lalu.

Sementara unit lainnya berkapasitas 1x110 MW mendapatkan rekomendasi layak sinkron pada sistem 150 kV Sumatera pada 7 Desember 2016.

Direktur Bisnis Regional Sumatera Amir Rosidin di Pekanbaru, Minggu, mengatakan terbitnya SLO tersebut diperoleh setelah melewati Realibility Run Test (uji kehandalan pembangkit) dimana pembangkit mampu dioperasikan selama 72 jam pada beban 110 MW tanpa mengalami gangguan. Hal itu sesuai yang dipersyaratkan dalam Permen ESDM Nomor 10 Tahun 2016.

Sedangkan untuk Unit 2, setelah mendapatkan rekomendasi sinkron ke sistem 150 kV Sumatera, maka akan melakukan uji kehandalan pembangkit selama 72 jam.

Waktu tersebut diperlukan untuk uji "auto mode" berupa pembebanan mulai dari uji beban 10 persen terus dinaikkan hingga 100 persen.

"Harapannya semua proses dapat berjalan lancar dan tidak ada gangguan selama persiapan sampai melewati uji kehandalan pembangkit pada Unit 2, sehingga pada Januari 2017 sertifikat layak operasi (SLO) unit 2 bisa terbit," katanya.

Meski masih dilakukan pengujian pembebanan, energi listrik yang dihasilkan Unit 2 sudah dapat dinikmati untuk menambah kapasitas di sistem 150 KV Sumatera.

Penambahan Unit 1 PLTU Tenayan akan menambah daya mampu pembangkit listrik di Riau menjadi 636 MW dari beban puncak yang sudah mencapai 571 MW dan sekaligus akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan yang memasok listrik wilayah Riau

Tambahan kapasitas juga diperoleh dari Mobile Power Plant (MPP) Balai Pungut - Duri berkapasitas 3x25 MW, setelah sebelumnya perseroan berhasil menuntaskan seluruh pengerjaan dan pembangkit telah berhasil masuk sistem kelistrikan Sumatera.

MPP yang memulai peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 1 Juni lalu tersebut berhasil diselesaikan dalam waktu lima bulan.

"Dengan penambahan ini maka total kapasitas pembangkit di Riau menjadi 701 MW," imbuhnya.

Amir menuturkan, guna menunjang pelayanan kelistrikan Sumatera, PLN juga telah menyelesaikan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTT) 150 kV Tenayan Teluk Lembu dan Tenayan Pasir Putih dengan panjang tolal 30 kms, Gardu Induk (GI) 150 kV Pasir Putih 2x30 MW dan GI 150 kV Tenayan x30 MW.

Dengan telah beroperasinya kedua gardu induk tersebut, diharapkan dapat meningkatkan keandalan listrik di Kota Pekanbaru dan mendorong pertumbuhan ekonomi setempat.

Pasalnya, sebagian energi yang disalurkan ke Gardu Induk Pasir Putih disalurkan untuk mensuplai Industri Baja Riau Steel yang lokasinya tidak jauh dari gardu induk tersebut.

Secara Pararel, PLN juga terus mengebut pembangunan SUTT 150 kV dan gardu induk di Riau. Hingga saat ini, pengerjaan SUTT 150 kV Pasir Putih - Pangkalan Kerinci sepanjang 45 km dan Gardu Induk Pangkalan Kerinci 2x30 MW telah mencapai 85 persen.

PLN sendiri optimistis seluruh proses pengerjaan akan selesai Maret 2017.

"Cepatnya pengerjaan ini tidak lepas dari kerja keras PLN, dalam prosesnya bahkan pengerjaan penarikan kawat 150 kV dilakukan 24 jam nonstop," katanya. (*)