Batusangkar, (Antara Sumbar) - Sebanyak 800 pesilat mengikuti Festival Silat Galanggang Siliah Baganti (GSB) VII Tanah Datar yang digelar di Lapangan Hijau Nagari Limo Kaum selama dua hari, 21 - 22 Oktober 2016.
"Pelaksanaan GSB ketujuh kali ini cukup meriah bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan jumlah pesertanya yang terbanyak," kata Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi saat membuka GSB VII di Limo Kaum Batusangkar, Jumat.
Bupati menyebut masyarakat Tanah Datar terus mengembangkan tradisi budaya dan olahraga pencak silat ini dengan terus melaksanakan Festival Silat GSB.
"Festival silat tradisional ini perlu terus kita kembangkan dan lestarikan demi menjaga adat budaya masyarakat Minangkabau," katanya.
Ia menyebut festival GSB itu menjadi ajang pembinaan bagi generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya tradisional disamping dapat melahirkan pesilat berbakat yang mampu mengangkat nama daerah di tingkat nasional bahkan internasional.
Bupati mengharapkan para Pesilat senior (tuo-tuo silek) yang ada di daerah itu dapat saling bekerjasama memajukan silat tradisional sehingga mampu meraih prestasi yang membanggakan.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Tanah Datar Zuldafri Darma menyampaikan bahwa pihaknya sudah bertekad untuk memajukan silat tradisional yang ada di kecamatan sampai ke nagari.
"Dalam silat tidak mengenal istilah lawan, yang ada cuma kawan sehingga nantinya kalau ini terus kita lestarikan maka dapat memupuk rasa persaudaraan di tengah masyarakat dan kalangan generasi muda," katanya.
Ketua Panitia GSB VII Afrizal mengatakan GSB VII ini bertujuan untuk membangkitkan kembali budaya tradisional dan sebagai sarana pembinaan kelompok-kelompok silat yang ada di Tanah Datar.
"Untuk itu dengan adanya pelaksanaan GSB ini diharapkan mampu menarik para pecinta silat baik dari nusantara maupun mancanegara yang berminat dengan aliran silat yang berasal dari Luhak Nan Tuo," katanya.
Ia mengharapkan IPSI Tanah Datar dapat memberikan perhatian lebih kepada perkembangan silat tradisional yang ada di kecamatan dan nagari sehingga silat sebagai warisan leluhur dapat terus terjaga dengan baik.
Ikut hadir pada acara pembukaan GSB VII tersebut Ketua DPRD Anton Yondra, Dandim Letkol Inf Nandang Dimyati, Waka Polres Kompol I Gede Made Reje, Ketua KONI Efendi Amir, pimpinan SKPD, camat, dan wali nagari. (*)