Batusangkar, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, berharap ajang Galanggang Siliah Baganti (GSB) dapat melestarikan budaya silat tradisional.
"Terselenggaranya GSB VII ini merupakan keinginan dari semua tuo silek untuk melestarikan budaya silat tradisional di Tanah Datar," kata Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma di Batusangkar, Selasa.
Ia menyampaikan apresiasi kepada tuo-tuo silek yang telah membimbing dan membina generasi muda dalam melestarikan silat di Luhak Nan Tuo.
Wabup mengajak generasi muda untuk tidak hanya belajar silat di perguruan tetapi juga disatukan dengan belajar agama di surau, mushalla ataupun masjid yang ada di sekitar itu.
Mari kita ciptakan generasi Tanah Datar yang tangguh secara fisik dan kuat ilmu agamanya, katanya.
Sementara itu Ketua DPRD Tanah Datar, Anton Yondra mendukung kegiatan GSB VII yang berlangsung sukses dan diikuti hampir 800 pesilat serta ramai disaksikan masyarakat.
"Pelaksanaan GSB mampu membangkitkan semangat generasi muda menekuni silat sebagai tradisi dan kebanggaan masyarakat Minangkabau serta menjadi ajang latihan menuju olahraga prestasi.
Ketua Panitia GSB VII, Afrizal menyampaikan pesilat Nagari Baringin, Kecamatan Limo Kaum berhasil meraih Juara Umum dengan perolehan tiga medali emas dan satu medali perunggu dari Perguruan Pusako aliran Kumango.
Kemudian, Juara II diraih pesilat Nagari Lima Kaum dengan satu emas, satu perak, satu perunggu dari Perguruan Persikum aliran Kumango, dan Juara III diraih Nagari Sungai Patai Kecamatan Sungayang dengan satu emas dan satu perak dari Perguruan Gajah Dorong. (*)