Tanahdatar Kembangkan Silat dengan Festival GSB

id Festival GSB

Batusangkar, (Antara) - Masyarakat Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mengembangkan tradisi budaya dan olahraga pencak silat dengan terus melaksanakan Festival Silat Galanggang Siliah Baganti (GSB).

"Festival silat tradisional ini perlu terus kita kembangkan dan lestarikan demi menjaga adat budaya masyarakat Minangkabau," kata Wakil Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi saat membuka acara GSB VI di Nagari Padang Magek, Kecamatan Rambatan, Sabtu.

Ia menyebut festival GSB itu menjadi ajang pembinaan bagi generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya tradisional disamping dapat melahirkan pesilat berbakat yang mampu mengangkat nama daerah di tingkat nasional bahkan internasional.

Wabup mengharapkan para Pesilat senior (tuo-tuo silek) yang ada di daerah itu dapat saling bekerjasama memajukan silat tradisional sehingga mampu meraih prestasi yang membanggakan.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumbar Fauzi Bahar menyampaikan bahwa pihaknya sudah bertekad untuk memajukan silat tradisional yang ada di daerah termasuk di Tanah Datar.

"Dalam silat tidak mengenal istilah lawan, yang ada cuma kawan sehingga nantinya kalau ini terus kita lestarikan maka dapat memupuk rasa persaudaraan di tengah masyarakat dan kalangan generasi muda," katanya.

Apalagi kalau budaya silat itu masuk menjadi kurikulum di sekolah sehingga otomatis tawuran yang marak terjadi di kalangan pelajar dapat diantisipasi.

Ketua Panitia GSB VI Syafril Jamal mengatakan GSB bertujuan untuk membangkitkan kembali budaya tradisional dan sebagai sarana pembinaan kelompok-kelompok silat yang ada di Tanah Datar.

"Untuk itu dengan adanya pelaksanaan GSB ini diharapkan mampu menarik para pecinta silat baik dari nusantara maupun mancanegara yang berminat dengan aliran silat yang berasal dari Luhak Nan Tuo," kata Anggota DPRD Tanah Datar itu.

Ia mengharapkan IPSI Sumbar dapat memberikan perhatian lebih kepada perkembangan silat tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Tanah Datar sehingga silat sebagai warisan leluhur dapat terus terjaga dengan baik. (*)