Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), menurunkan tim untuk memeriksa jentik nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) di rumah warga Padang Lansano.
"Tim yang berasal dari Puskesmas Lubuk Basung memeriksa jentik nyamuk aedes aegypti, setelah ada tiga warga menderita penyakit DBD di daerah itu," kata Sekretaris Dinkes Agam, Nurul Aini di Lubuk Basung, Jumat.
Tim yang beranggotakan empat orang ini memeriksa jentik nyamuk aedes aegypti di 200 rumah sekitar rumah penderita DBD semenjak Kamis (29/9) sampai Jumat (29/10).
Mereka memeriksa jentik nyamuk di bak penampungan air, senitasi dan lainnya.
Apabila tim menemukan jentik nyamuk, maka mereka menyarankan masyarakat sekitar untuk melakukan gotong royong membersihkan selokan, membersihkan bak penampungan, menguras bak mandi, menutup bak penampungan air dan mengubur barang bekas, untuk membasmi jentik nyamuk tersebut.
Setelah itu, Dinkes Agam akan melakukan fogging atau pengasapan di daerah itu untuk membunuh nyamuk dewasa.
"Ini untuk memutus mata rantai nyamuk aedes aegypti, sehingga kasus DBD berkurang di daerah itu," tegasnya.
Ia mengatakan selama Januari sampai September 2016, kasus DBD di Agam sebanyak 80 kasus. Sedangkan pada 2015 sebanyak 280 kasus, pada 2014 sebanyak 161 kasus, pada 2013 sebanyak 225 kasus, pada 2012 sebanyak 80 kasus dan pada 2011 sebanyak 50 kasus.
"Kasus DBD ini setiap tahun mengalami peningkatan di Agam. Untuk itu masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kebersihan agar nyamuk tersebut tidak berkembang," ujarnya.
Anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Lingkungan DPRD Agam, Noveri Edios berharap kepada dinas terkait untuk selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar melakukan gotong royong dan menjaga kebersihan dalam memutus mata rantai nyamuk tersebut.
Dengan cara ini, mereka tidak menjadi korban dan kasus DBD berkurang di Kabupaten Agam.
"Ini untuk mengingatkan warga dalam meminimalisir kasus DBD di daerah itu, sehingga mereka tidak menjadi korban," katanya. (*)