Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Perusahaan daerah bidang pariwisata, PT Wahana Wisata Sawahlunto (WWS) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat(Sumbar), mengembangkan moda transportasi umum Ojek Motor berbasis kepariwisataan.
"Bentuk pengembangan yang dilakukan dengan memberikan pengetahuan kepariwisataan kepada para tukang ojek agar memiliki kemampuan layanan baik sebagai pemandu serta penerapan standar keselamatan berlalulintas di jalan raya," kata Manajer Marketing perusahaan tersebut, Ibeng Pamungkas, di Sawahlunto, Kamis.
Upaya tersebut, jelasnya, merupakan bentuk inovasi layanan pihaknya dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, khususnya kunjungan terhadap wahana yang dikelola perusahaan tersebut, antara lain Sawahlunto Water Park Muaro Kalaban dan Taman Satwa Kandi.
Untuk angkatan pertama, lanjutnya, akan dilakukan pelatihan bagi para tukang ojek yang tergabung dalam Komunitas Ojek Muaro Kalaban, Kecamatan Silungkang, dengan jumlah anggota sebanyak 32 orang pada akhir Juli 2016.
Menurutnya, materi yang akan diberikan adalah pengenalan objek-objek wisata di kota itu serta tata cara pemberian pelayanan prima bagi masyarakat serta pelancong yang datang berkunjung.
Kemudian, peserta pelatihan juga akan diberikan panduan tentang pentingnya berpenampilan rapi, sopan dan bersih serta memahami dasar-dasar ilmu pemasaran agar minat masyarakat dalam menggunakan moda transportasi itu semakin meningkat.
"Sehingga tidak ada lagi kesan negatif yang mungkin selama ini menjadi keluhan terhadap profesi tersebut, seperti berbicara kasar, mematok tarif angkut penumpang dengan harga tinggi serta kurangnya kebersihan dan kerapian para tukang ojek tersebut," kata dia.
Dia mengungkapkan, yang menjadi dasar pemikiran pelaksanaan pelatihan tersebut diawali dari adanya keluhan atas minimnya sarana angkutan umum di kota itu, khususnya bagi masyarakat atau pelancong yang tidak membawa kendaraan pribadi.
Sementara itu, Ketua Komunitas Ojek Muaro Kalaban, Musamar menambahkan pada kegiatan pelatihan tersebut pihaknya juga akan menyepakati tarif dasar biaya angkut penumpang dari Simpang Muaro Kalaban menuju seluruh wilayah tempat keberadaan objek wisata yang ada.
"Kami berencana akan memberlakukan sistem layanan pemesanan layanan jasa antar jemput penumpang melalui telepon, sehingga seluruh aktifitas para pengojek motor yang menjadi anggota kami bisa terpantau dengan baik," jelasnya.
Kegiatan pelatihan tersebut mendapatkan apresiasi dari jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Muaro Kalaban melalui Kepala Polsek setempat, Iptu Efriadi.
Menurutnya, kesadaran para pengojek tersebut dinilai cukup membantu tugas-tugas pihaknya dalam menekan risiko kerugian akibat terjadinya kecelakaan lalulintas serta dapat dijadikan gerakan moral dalam mewujudkan keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalulintas(Kamseltibcarlantas) yang menjadi salah satu prioritas kinerja jajaran Kepolisian Republik Indonesia.
"Disamping itu, mereka juga diharapkan mampu menjadi salah satu mitra kepolisian dalam menjaga kondusifnya situasi kamtibmas ditengah-tengah masyarakat," kata dia. (*)
Berita Terkait
Objek wisata Monkey Forest ditutup sementara
Rabu, 11 Desember 2024 15:31 Wib
Akhir tahun 2024 Objek wisata terbaru Bukittinggi dibuka
Senin, 9 Desember 2024 16:03 Wib
Objek wisata terbaru Bukittinggi dibuka akhir tahun 2024
Sabtu, 7 Desember 2024 14:33 Wib
BPBD Pariaman bersihkan material pohon tumbang di objek wisata
Rabu, 4 Desember 2024 16:09 Wib
Pohon Tumbang di Objek Wisata Jembatan Akar telah dibersihkan
Selasa, 3 Desember 2024 15:09 Wib
Cegah Aksi Premanisme, Epyardi-Ekos Akan Pasang CCTV di Objek Wisata
Kamis, 14 November 2024 19:30 Wib
Pemkot Pariaman imbau pelaku UMKM objek wisata jaga kebersihan
Selasa, 8 Oktober 2024 18:12 Wib
Polisi Pariaman ungkap objek wisata kerap jadi lokasi transaksi narkotika
Jumat, 4 Oktober 2024 15:30 Wib