Sekjen PBB Serukan Kerja Sama Akhiri Kemiskinan

id Ban Ki-moon

Sekjen PBB Serukan Kerja Sama Akhiri Kemiskinan

Ban Ki-moon. (Reuters)

Nairobi, (Antara Sumbar) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menyerukan kerja sama lebih dalam global dalam perdagangan dan pembangunan guna mengakhiri kemiskinan di dunia.

Ban mengatakan kepada peserta Sidang Ke-14 UM Conference on Trade and Development (UNCTD), yang diselenggarakan di Nairobi, Kenya, bahwa perdagangan dan penanaman modal dapat menjadi kekuatan positif untuk mengangkat kualitas hidup setiap orang.

"Jika digunakan secara bijaksana, semua itu dapat menjamin bahwa kita tidak meninggalkan satu orang pun. Jadi, saya mendesak masyarakat global agar memperbarui semangat keterlibatan internasional guna mengakhiri kemiskinan global," kata Ban selama pembukaan Sidang Ke-14 UNCTAD, Ahad (17/7).

Kegiatan selama satu pekan itu dihadiri oleh 7.000 peserta dari Negara Anggota PBB untuk membahas berbagai cara guna memastikan kemakmuran buat semua orang melalui gagasan pembangunan berkelanjutan.

UNCTAD 14 meliputi Forum Penanaman Modal Dunia, Forum Komoditas Global, Forum Masyarakat Sipil serta Forum Pemuda.

Ban mengatakan melambatnya ekonomi global telah menambah tajam kesenjangan antara yang telah memperoleh manfaat dari globalisasi dan mereka yang terus merasa ditinggalkan.

"Semua ini adalah tanda yang mengkhawatirkan bahwa orang di seluruh dunia bertambah tidak senang dengan kondisi ekonomi global," ia menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia juga menyatakan bukannya bekerjasama untuk mengubah bentuk ekonomi yang ada menjadi lebih baik, banyak pemimpin malah membuat proteksionisme bahkan xenofobia.

Sekjen PBB tersebut kembali menyatakan perdagangan harus menyediakan kemakmuran buat rakyat dan planet ini dengan berbagai cara yang membantu menanggapi tantangan perubahan iklim.

"Tindakan berhasil yang akan kita buat selama 15 tahun ke depan terutama di bidang perdagangan, penanaman modal, teknologi dan keuangan membuat kita harus menangani pontensi penuh semua pelaku, mendorong inovasi dan memperbaiki kecenderungan yang tidak berkelanjutan," kata Ban.

Sekretaris Jenderal UNCTAD Dr. Mukhisa Kituyi mengatakan Kenya telah mendapatkan keistimewaan untuk menjadi negara berkembang pertama yang menyelenggarakan konferensi UNCTAD dua kali.

Kituyi mengatakan ketika Kenya diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah UNCTAD 4 pada 1976, itu adalah pernyataan solidaritas global.

"Namun UNCTD 14 adalah pernyataan mengenai bagaimana satu negara berkembang yang penuh optimisme bagi masa depan dapat meningkatkan kesempatan baik untuk menaikkan profilnya di kancah internasional," katanya. (*)