40 Personel TNI Disiagakan Jaga Keamanan BIM

id BIM, TNI, pengamanan, Mudik

40 Personel TNI Disiagakan Jaga Keamanan BIM

Suasana di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman.

Padangpariaman, (Antara Sumbar) - Sebanyak 40 personel TNI bersenjata laras panjang disiagakan di Bandara Internasional Minangkabau untuk menjaga keamanan menjelang Idul Fitri 2016.

"Dalam rangka pengamanan mudik Lebaran usai kejadian pengeboman di Turki seluruh bandara di Tanah Air dijaga aparat bersenjata lengkap," kata General Manajer PT Angkasa Pura II BIM, Suparlan di Padangpariaman, Senin.

Ia berharap pengunjung bandara lebih nyaman dengan kehadiran aparat bersenjata lengkap.

"Untuk personel TNI akan disiagakan hingga Idul Fitri tersebar di beberapa lokasi di BIM," katanya.

Berdasarkan pantauan aparat bersenjata lengkap terlihat berjaga di pintu kedatangan dan pintu keberangkatan penumpang.

Selain itu terkait kedatangan Presiden Jokowi pengamanan bandara terlihat lebih ketat dengan kehadiran aparat TNI sejak jembatan layang duku.

Untuk puncak kepadatan arus kedatangan penumpang pesawat udara ia memperkirakan terjadi H-1 pada 5 Juli 2016.

"Pada H-1 tersebut tercatat ada 17.414 kursi penerbangan yang merupakan puncak kedatangan penumpang, kata dia.

Menurut dia pada Lebaran 2016 diperkirakan akan terjadi peningkatan arus mudik di BIM hingga 12,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Suparlan menyebutkan hingga saat ini ada 122 penerbangan tambahan yang telah diajukan ke BIM terdiri atas Garuda Indonesia 11 penerbangan, Citilink 15 penerbangan, Sriwijaya Air 48 penerbangan, Lion Air 24 penerbangan dan Batik Air 24 penerbangan.

Tidak hanya mengajukan penerbangan tambahan maskapai Garuda Indonesia juga melakukan penggantian pesawat berbadan lebar guna meningkatkan daya angkut, kata dia.

Sementara Distrik Sales Manager Citilink Padang Sugiarto mengatakan pihaknya menyiapkan penerbangan tambahan untuk rute Jakarta-Padang mulai 2 Juli sampai 5 Juli 2016 dengan jam keberangkatan pada 13.20 WIB.

Semua pesawat juga telah mengalami pemeriksaan yang lebih baik mengantisipasi masalah keterlambatan, ujar dia. (*)