Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memulai pembangunan Taman Pusat Kesejarahan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, pada 2016.
"Berdasarkan laporan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) selaku pelaksana kegiatan, saat ini proses pematangan lahan di kawasan Kandi tersebut sudah dimulai," kata Wali Kota Kota Sawahlunto Ali Yusuf di Sawahlunto, Rabu.
Menurutnya, pembangunan kawasan yang akan diberi nama "Sawahlunto Historical Park" itu diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp26 miliar dengan luas lokasi sekitar 3,4 hektare.
Pembangunan akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian tersebut.
"Untuk kegiatan pematangan lahan ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp3,4 miliar," ujarnya.
Dia mengatakan, Sawahlunto Historical Park dirancang sebagai pusat informasi sejarah perkembangan kota itu dari masa ke masa sejak ditemukannya potensi batubara oleh penjajah kolonial Belanda.
Informasi tersebut, lanjutnya, disajikan dalam bentuk catatan sejarah, cerita, monumen serta melalui pemutaran film dokumenter.
Selain itu, lokasi tersebut juga dirancang untuk menyangga upaya pelestarian seni dan budaya disamping menjadi pusat ilmu pengetahuan sejarah, khususnya tentang perkembangan peradaban kota tambang tertua di dunia itu.
"Sebagai salah satu kota tujuan wisata, pihak pemerintah daerah berupaya terus melakukan pembangunan kawasan - kawasan baru untuk meningkatkan minat kunjungan ke kota ini," kata dia.
Sementara itu, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sawahlunto, Yunasril, mengapresiasi upaya yang dilakukan pihak Kementerian PUPR bersama pemerintah kota setempat.
"Semoga pembangunannya berjalan sesuai rencana serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat selain nilai manfaatnya sebagai pusat pengetahuan sejarah," kata dia. (*)