Al Qaida Dipukul Mundur Keluar Kota Yaman

id Al Qaida Dipukul Mundur Keluar Kota Yaman

Aden, (Antara/Reuters/AFP) - Para pejuang Al Qaida menguasai ibu kota satu provinsi di bagian selatan Yaman Jumat malam, membunuh 20 personel militer sebelum mereka didesak keluar oleh tentara, kata sejumlah pejabat dan warga setempat. Pertempuran terjadi selama beberapa jam setelah beberapa pembom bunuh diri membunuh 137 orang di Sanaa, ibu kota Yaman, dalam satu serangan terkoordinasi yang diklaim dilakukan oleh Negara Islam, cabang Al Qaida yang mengendalikan banyak kawasan di Suriah dan Irak. Dalam satu laporan terpisah yang disiarkan kantor berita AFP, Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang pemerintahannya dipindahkan ke Aden dari Sanaa, mengatakan pemboman-pemboman bunuh diri itu yang menewaskan sedikitnya 142 orang di masjid-masjid Houthi bermazhab Syiah bertujuan menciptakan kekacauan, kekerasan dan pertempuran internanal di negara itu. Dalam sepucuk suratnya kepada para keluarga korban, yang juga termasuk 351 orang cedera, ia mengutuk serangan-serangan tersebut yang dilakukan oleh para teroris, penjahat dan penegecut. Para pejuang dari Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) dipaksa mundur Jumat malam dari al Houta setelah menguasainya selama beberapa jam, kata pejabat-pejabat dan warga. Dua brigade tentara kemudian masuk kota itu, ibu kota Povinsi Lhaj. Sejauh ini belum ada laporan tentang jatuhnya korban di pihak kelompok militan itu. Al Houta berjarak sekitar 30 kilomter dari Aden, pelabuhan di Samudera Hindia, tempat Presiden Hadi memimpin pemerintahannya untuk sementara sejak ia meloloskan diri dari tahanan rumah yang dijaga milisi Houthi selama beberapa pekan di Sanaa. Milisi itu mengendalikan ibu kota Yaman tersebut. Yaman dilanda konflik yang mengarah kepada perang saudara sejak tahun lalu ketika kelompok Houthi mencapai kemajuan dari wilayah yang dikuasainya di bagian utara. Dalam dua hari terakhir, sejumlah pesawat tempur tak dikenal telah membom istana di Aden yang Hadi gunakan. Negara-negara Barat dan tetangga Yaman di Teluk melihat AQAP sebagai cabang Al Qaida paling berbahaya setelah usaha-usahanya membom pesawat-pesawat internasional dan melancarkan serangan lintas perbatasan ke Arab Saudi. Washington melancarkan perang udara dengan mengerahkan drone terhadap militan-militan itu di Yaman. (*/sun)