Menteri: Penggunaan Biofuel Hemat Devisa 1,3 Miliar

id Menteri: Penggunaan Biofuel Hemat Devisa 1,3 Miliar

Jakarta, (Antara) - Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan kebijakan penggunaan biofuel hingga mencapai 15 persen, yang segera diumumkan pemerintah, bisa menghemat devisa hingga mencapai 1,3 miliar dolar AS. "Tahun ini mungkin 15 persen, itu akan berdampak pada penghematan devisa, karena akan mengurangi impor BBM sampai 1,3 miliar dolar AS," katanya, seusai rapat koordinasi terakhir membahas finalisasi paket kebijakan reformasi struktural perekonomian di Jakarta, Senin. Sudirman memastikan upaya pemerintah mendorong penggunaan biofuel yang saat ini ditetapkan sebesar 10 persen menjadi lebih tinggi lagi, bisa mengurangi impor migas dan membantu perbaikan kinerja neraca perdagangan. "Impor akan kita turunkan, karena akan diganti dengan biofuel industri dalam negeri. Kita akan segera berdialog dengan pelaku usaha bidang biofuel untuk mereka melakukan persiapan. Selebihnya dalam satu dua hari akan keluar peraturan menteri," tuturnya. Selain itu, kata Sudirman, peningkatan penggunaan biofuel bisa menambah penyerapan kelapa sawit (CPO) hingga 3,5 juta kiloliter, dan membantu kelangsungan industri hilirisasi dari sektor komoditas pangan ini. "Ini artinya akan menciptakan tambahan demand untuk bagian pangan, karena sebagian akan terserap untuk biofuel. Artinya, ini baik juga untuk bisnis dalam bidang CPO," ujarnya. Pemerintah akan menerbitkan paket kebijakan reformasi struktural perekonomian untuk memperbaiki kinerja neraca perdagangan dan neraca jasa, yang selama ini dominan menjadi penyumbang defisit neraca transaksi berjalan. Defisit transaksi berjalan yang melebar merupakan masalah internal yang harus dibenahi pemerintah, karena ikut memberikan dampak negatif terhadap rupiah, agar fundamental ekonomi tetap terjaga dan tidak rapuh dalam menghadapi tekanan ekonomi global. (*/jno)