"Berawal dari Tempat Pembinaan Napi"

id "Berawal dari Tempat Pembinaan Napi"

"Berawal dari Tempat Pembinaan Napi"

Sorang turis melintas bertelanjang kaki di atas pasir putih Pulau Pagang nan lembut.

Objek wisata Pulau Pagang Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia makin diminati. Turis domestik dan mancanegara silih berganti mengunjungi pulau "perawan" ini.

Pasca kemerdekaan RI tahun 1945, pulau ini awalnya dijadikan tempat pembinaan bagi sebagian nara pidana (napi) LP Muaro Padang. Taher Tenek yang sekarang telah almarhum, ketika itu ditempatkan pihak LP sebagai salah seorang pembina napi di sana.

Para napi diarahkan menanam bibit kelapa sebagai bekal keterampilan bertani setelah masa hukumannya habis kelak. Beberapa dasawarsa kemudian, LP tidak lagi melakukan pembinaan di sini. Namun Taher Tenek terus mengelola kebun kelapa ini, hingga pulau menjadi sebuah objek menarik.

Dia membersihkan pulau dan membangun "cottage" (penginapan). Semasa hidup, almarhum di usia senjanya pernah bercerita kepada penulis, setiap orang yang datang mengatakan merasa nyaman dan mengagumi pulau ini. Cerita tetang pulau terus berkembang. Orang berdatangan, hingga Pulau Pagang menjadi objek wisata. Jumlah pengunjung naik turun.

Namun Heru Sapta, ahli waris almarhum Taher Tenek, dalam percakapannya dengan "antarasumbar.com" mengatakan, saat ini pengunjung mulai meningkat setelah sempat anjlok 50 persen akibat gempa 7,9 SR tanggal 30 September 2010.

Namun saat ini pengunjung pulau berjarak 5 mil (12,7 Km) dari Kota Padang ini, mulai meningkat. "Turis mancanegara dan lokal datang silih berganti," katanya.

Kebanyakan pengunjung dari kalangan mahasiswa dan perkantoran. Mereka datang berombongan dengan jumlah 10 -15 orang dan nginap rata-rata satu hari satu malam. Turis mancanegara rata-rata datang lima orang satu hari. Selain hanya singgah, juga ada yang nginap selama tiga hari sampai tiga minggu.

"Sebelum gempa kuat tahun 2009, pengunjung rata-rata 25 orang perhari, bahkan lebih," katanya.

Untuk sampai ke Pulau Pagang, wisatawan bisa lewat Kecamatan Bungus Teluk Kabung atau Pelabuhan Muaro Padang dengan menyewa boat lebih kurang Rp1 juta pergi dan pulang berombongan. Atau lewat Pelabuhan Tarusan Kecamatan Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.

Alam yang Memikat

Pada pulau dengan luas 10 hektar ini, penikmat wisata bisa bermain dan berjemur di atas pasir putih, bermain di laut dangkal yang jernih dan masih sejuk, memancing dan menikmati pemandangan laut yang di seberang selatannya berjejer perbukitan hijau. Sementara bagian timurnya ada Pulau Sikuai dan utaranya Samudera Hindia.

Terkait biaya, Heru merinci, bagi yang singgah bermain seharian hanya dipungut Rp15 ribu, kemping atau nginap Rp25 ribu. Di pulau Pagang juga tersedia tiga "cottage" (penginapan) keluarga dengan sewa Rp250 ribu satu malam.

Di sini juga boleh menggunakan tenda sendiri. Ke depan, selain akan merenovasi tiga cottage keluarga yang telah ada, Heru berencana menambah cottage isi dua orang atau untuk mereka yang akan berbulan madu (honey moon).

Lelaki muda ini juga berencana akan memperbaiki dermaga untuk kenyamanan pengunjung masuk pulau saat turun dari boat. Namun, Heru mengaku kesulitan pendanaan.

"Saya sedang mengupayakan kalau ada teman-teman atau investor yang mau bekerjasama," ujarnya.

Selain Pulau Pagang yang ditumbuhi bakau dan pohon kelapa ini, Sumbar memiliki ratusan pulau lain. Data Depdagri tahun 2006 menyebutkan, provinsi ini memiliki 391 pulau dari 17.504 pulau di Nusantara. Setelah diverifikasi tahun 2008, menjadi 185 pulau di Sumbar dan 10.160 pulai di Nusantara. (*)