Udara malam terasa
dingin menusuk tulang, suara tangisan bayi hiruk pikuk memecah keheningan
malam, begitulah suasana di lokasi pengungsian bencana erupsi gunungapi
Sinabung kabupaten Karo provinsi Sumatera Utara.
Setidaknya terdapat sebanyak 3820
anggota kelompok rentan yang saat ini hidup di pengungsian, diantaranya terdiri
dari 1365 anak balita, sebanyak 235 orang ibu hamil dan 2220 warga lanjut usia
( lansia ).
Warga rentan ini
perlu mendapatkan perhatian lebih bila dibandingkan dengan warga lainnya yang
sama-sama menderita akibat sapuan abu panas dari letusan gunungapi dengan
ketinggian 2442 dpl ini.
Gunung api Sinabung
yang mengeluarkan abu panas itu telah memporakporandakan rumah penduduk serta
lahan pertanian produktif pada radius 5 kilo meter dari lobang kawah.
Sekretaris komandan
tanggap darurat erupsi Sinabung Syukur Tarigan menyebutkan,sejumlah 29140 orang
yang kini tinggal di lokasi pengungsian, terdiri dari 8212 kepala keluarga ( KK
) yang terdiri dari 13389 warga laki-laki dan 13706 wanita.
Mereka hingga kini
masih membutuhkan uluran tangan dari para dermawan, terutama untuk memenuhi
kebutuhan sandang ( pakaian ) maupun pangan ( makanan ).
Saat gunung
Sinabung memuntahkan abu panas yang cukup hebat itu, masyarakat lari pontang
pating, sebagian besar mereka tak sempat membawa pergi pakaian, yang tersisa
hanya yang masih lekat di badan.
Wilayah pemukiman
yang tersapu awan panas dalam radius 5 kilo meter itu terdiri dari empat
kecamatan masing-masing kecamatan Payung, kecamatan Simpang Empat, kecamatan
Namantran, dan kecamatan Tiganderket
Semua wilayah itu
kini sudah menjadi lokasi yang tak berpenghuni, tidak satupun makhluk hidup
tersisa, karena diriram abu panas yang keluar dari kawah Sinabung.
Lokasi dengan
radius 5 kilo meter itu tercatat sebagai zona merah yang sangat berbahaya bila
didiami, sewaktu-waktu erupsi gunungapi Sinabung masih terulang lagi,
Mengingat banyaknya
para pengungsi yang sudah meninggalkan kediamannya ,Pemkab Karo telah berusaha
secara maksimal menggunakan berbagai fasilitas untuk dapat dipakai buat
sementara untuk sekedar berteduh bagi para pengungsi.
Bangunan apa saja,
seperti lapangan futsal yang sudah punya pagar besi di Desa Sumbul, dihuni oleh
sebanyak 303 jiwa pengungsi, mereka tinggal di lokasi ini sejak empat bulan
lalu.
Lapangan futsal
yang berukuran 20 meter persegi terpaksa dihuni oleh 303 jiwa terdiri dari 300
KK, diantaranya juga terdapat pengungsi rentan yang harus mendapat penanganan
khusus seperti lansia sebanyak 29 orang, ibu hamil 3 orang dan anak balita 13
orang.
Sebuah bangunan
gudang yang biasanya dipakai untuk penampung jeruk j berukuran sekitar 300
meter persegi di desa Surbekti , dihuni oleh 500 jiwa pengungsi dari desa
Perbaji yang rumah mereka sangat dekat dengan kawah Sinabung.
Rumah mereka
menurut Camat Ganderkat kabupaten Karo termasuk pemukiman yang tergolong parah
ditimpa awan panas, tak banyak yang bisa mereka selamatkan, rata-rata hanya
sempat mengemasi pakaian seadanya.
Bila dibandingkan
besar ruangan penampung dengan jumlaah warga yang ditampung di ruangan gudang
jeruk ini, rata-rata setiap satu orang kebagian tempat setengah meter.
Secara keseluruhan
untuk korban erupsi gunungapi Sinabung, saat ini ditampung pada sebanyak 42
lokasi pengungsian, lokasinya menyebar pada radius 10 hingga 15 meter dari
kawah Sinabung yang hingga kini masih belum redup itu.
Untuk semua lokasi
pengungsian yang terdapat di sejumlah wilayah kecamatan seperti camat
Tigardesket , camat Berastagi serta sejumlah kepala desa, relawan dan tokoh
warga ditugaskan untuk mengkoordinir segala kebutuhan yang diperlukan para pengungsi.
Dari empat wilayah
kecamatan yang ditimpa abu panas erupsi Sinabung seperti kecamatan
Naman,Simpang empat Payung dan Tiganderket, telah menghanguskan tanaman pangan,
holtikultura,tanaman buah dan perkebunan.
Secara total luas
lahan pertanian dan perkebunan yang menjadi fuso akibat abu panas Sinabung
mencapai luas 10.408,16 hektare dengan jumlah kerugian sebesar
Rp.712.185.764243,-
Untuk tanaman
pangan yang menjadi fuso seluas 1.836,62 Ha yang terdiri dari hamparan padi
sawah,padi gogo,jagung,ubi jalar, ubi kayu dan kacang tanah menimbulkan
kerugian petani sebesar Rp.14 milyar lebih.
Tanaman
hultikultura seluas 5.715 Hektar lebih berupa hamparan lahan tanaman sayur,
seperti bawang,kentang,kubis colsawi wortel,cabetomst, terung buncis, bawang
merah yang merupakan andalan petani di lereng Sinabung yang disapu abu panas
menimbulkan kerugian petani sebesar Rp.585.999.841.554,-
Tanaman buah
seperti jeruk yang merupakan andalan petani Sinabung seperti jeruk, alpokat,
terung Karo,pisang nenas,salak,duku,durian,pepaya dan markisa yang disapu abu
panas, telah menimbulkan kerugian sebesar sejumlah Rp.223 Milyar lebih
Untuk jenis tanaman
kebun seperti kopi,coklat,sengkeh,tebu,
tembakau,kemiri dan kelapa yang saat ini
menjadi hangus ( fuso ) telah merugikan masyarakat mencapai Rp.111.412.881.925.
Masyarakat
kabupaten Karo, terutama yang bermukim di lereng Sinabung, terutama yang berada
pada radius 5 kilo meter dari kawah, sejak empat bulan lalu mengalami kesulitan
yang luar biasa.
Mereka saat kini
hidup di lokasi pengungsian, yang tentu saja mengalami berbagai kesulitas dan
kesusahan, baik sandang maupun pangan.Mereka tentu saja sangat membutuhkan
uluran tangan dari semua pihak.
Pemkab Tanah Datar
juga telah mengumpulkan bantuan dari PNS dan masyarakat sebesar Rp. 153 juta
lebih,yang diantarkan langsung lewat jalan darat oleh rombongan yang dipimpin
kepala BPBD Altri Suandi langsung ke lokasi erupsi Sinabung kabuoaten Karo
Sumut.
Bantuan logistik maupun dana tunai
terus mengalir, masyarakat menyalurkannya melalui sejumlah posko, yang saat ini
juga telah dikoordinir oleh Badan nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB )
bersama Pemkab Karo yang berkoordsinasi dengan jajaraan Kodim setempat. (Humas)
Berita Terkait
BMKG butuh Lidar pantau keakuratan sebaran abu vulkanik di bandara
Sabtu, 9 November 2024 15:09 Wib
Rektor: ISI Padangpanjang jadi tuan rumah FKI 2025, butuh dukungan kementerian
Rabu, 30 Oktober 2024 20:28 Wib
Pjs Bupati Agam: butuh sinergitas pemerintah daerah-nagari laksanakan program
Senin, 28 Oktober 2024 16:49 Wib
Annisa nyatakan Dhamasraya butuh pembangunan infrastruktur merata
Minggu, 27 Oktober 2024 20:10 Wib
KPU Pasaman Barat butuh 300 orang sortir-lipat surat suara pilkada
Sabtu, 12 Oktober 2024 19:12 Wib
Satpol PP-Damkar Pasaman Barat butuh 1.792 tenaga Satlinmas Pilkada 2024
Rabu, 11 September 2024 15:53 Wib
KPU Pasaman Barat butuh 6.272 petugas KPPS untuk Pilkada 2024
Selasa, 10 September 2024 16:44 Wib
Atletico Madrid butuh gol menit akhir untuk kalahkan Bilbao
Minggu, 1 September 2024 7:08 Wib