Presiden: Pembangunan Tak Berkelanjutan Bahayakan Kualitas Gizi

id Presiden: Pembangunan Tak Berkelanjutan Bahayakan Kualitas Gizi

Presiden: Pembangunan Tak Berkelanjutan Bahayakan Kualitas Gizi

Padang, (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa pembangunan yang tidak berkelanjutan dapat membahayakan kualitas gizi, sehingga bisa mempengaruhi berbagai faktor yang merugikan pembangunan bangsa.

"Saat ini hampir 870 juta orang menghadapi kekurangan gizi secara kronis akibat model pembangunan yang tidak berkelanjutan. Boleh dikatakan setiap 10 orang satu orangnya tidak bisa tidur nyenyak karena lapar," kata Presiden saat menghadiri peringatan hari pangan sedunia di Padang, Sumbar, Kamis siang.

Presiden mengatakan selain pembangunan berkelanjutan juga pembangunan yang berwawasan lingkungan harus dikedepankan.

"Model pembangunan yang merusak lingkungan alam dan keanekaragaman hayati harus kita kurangi untuk kurangi permasalahan gizi, (juga-red) tidak hanya sektor yang pesifik namun juga intervensi di semua sektor terkait, air bersih, sanitasi, kemiskinan dan pelayanan keluarga berencana khususnya pendidikan bagi kaum perempuan," tuturnya.

Untuk mencapai tujuan itu, Presiden mengatakan semua pihak harus bekerja sama dan menjalankan tugasnya masing-masing.

"Juga diperlukan komitmen yang kuat dari semua. Syukur pada 16 Juni 2013, Indonesia menerima penghargaan dari FAO atas keberhasilan kurangi drastis angka kelaparan yang sejalan dengan program MDG's," ujarnya.

Untuk membenahi dan memastikan peningkatan kualitas gizi khususnya anak-anak Indonesia maka dikeluarkan Peraturan Presiden Nmor 42 tahun 2013 mengenai hal tersebut.

"Kebijakan terintegrasi ditetapkan dalam Perpres 42 tahun 2013 tentang gerakan nasional perbaikan gizi kita fokuskan pada perbaikan gizi masyarakat pada 1000 hari pertama kehidupan sejak janin dalam kandungan hingga anak usia 2 tahun," tegas Presiden.

Kepala Negara menekankan pentingnya memastikan program itu dapat berlangsung dengan baik.(*/sir)