Menko Kesra Harapkan Pemerintah Lanjutkan Program Raskin

id Menko Kesra Harapkan Pemerintah Lanjutkan Program Raskin

Menko Kesra Harapkan Pemerintah Lanjutkan Program Raskin

Menko Kesra Agung Laksono. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengharapkan pemerintahan ke depan tetap melanjutkan program beras untuk rakyat miskin (raskin) yang dinilai berhasil menurunkan jumlah orang miskin di Indonesia. Saat penganugerahan Raskin Award 2014 di Gedung Perum Bulog Jakarta, Kamis, Agung mengatakan raskin merupakan program subsidi pangan guna memberikan subsidi harga penjualan beras bagi warga miskin yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaran mereka. "Oleh karena itu program ini diharapkan ke depannya terus berlangsung secara signifikan agar dapat menurunkan jumlah orang miskin di Indonesia," katanya. Menurut dia, target penerima program subsidi pangan tersebut yakni Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) mengalami penurunan dari 18,5 juta RTS-PM pada 2009 menjadi 17,5 juta RTS-PM pada 2010 dan berkurang menjadi 15,5 RTS-PM pada 2013. Menko Kesra menyatakan, meskipun pelaksanaan raskin selama ini dinilai sudah berhasil, namun untuk perbaikan sistem perlu memperhatikan rekomendasi yang dikeluarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi menganggap Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau Raskin yang berjalan saat ini tidak efektif. Karena itu, KPK menyarankan agar program yang telah berusia 15 tahun ini didesain ulang. KPK menganggap, program subsidi ini tidak memenuhi "6 T", yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tTepat harga dan tepat administrasi, yang dijadikan sebagai indikator efektivitas program. Persoalan data penerima menjadi persoalan klasik. Dalam penghimpunan data rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) yang diperoleh dari BPS, kurang melibatkan pemerintah daerah. Hal ini membuka potensi terjadinya ketidaksesuaian data dengan kondisi sebenarnya. Terkait hal itu, menurut Agung Laksono pemerintah akan terus menerus melakukan perbaikan distribusi beras, pemantauan dan perbaikan mutu beras yang disalurkan untuk masyarakat miskin dengan memenuhi 6T. Sementara itu Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso menyatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas beras raskin antara lain dengan menerapkan sistem baru penyimpanan beras yang lebih modern. "Dengan sistem penyimpanan yang baru dan lebih modern ini maka beras bisa tahan setahun di dalam gudang," katanya. Menyinggung realisasi penyaluran beras raskin oleh Bulog, Sutarto menyatakan, untuk tahun ini hingga 8 Oktober 2014 sebanyak 2,56 juta ton atau mencampai 91,9 persen dari pagu alokasi selama setahun sebanyak 2,79 juta ton. Sedangkan jumlah rumah tangga sasaran yang menerima raskin sebanyak 15.530.979 RTS. Penghargaan Sementara itu Raskin Award 2014 merupakan penghargaan kepada kabupaten/kota dalam dua kategori, yaitu Umum dan Kategori Khusus. Untuk Kategori Umum dipilih tiga pemenang kabupaten, yakni Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (peringkat I), Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur (peringkat II) dan Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur (peringkat III). Sementara untuk kota yang mempunyai Peringkat Terbaik yakni Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, kemudian Kota Sabang, Provinsi Aceh (peringkat II) dan Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo (peringkat III). Sedangkan Kategori Khusus terdiri kategori Partisipasi Pemda Terbaik diraih Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Partisipasi Masyarakat Terbaik (Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali), Transparansi Program Terbaik (Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur) dan Inovasi Pendistribusian Raskin Terbaik (Kabupaten Mimika, Provinsi Papua). (*/jno)