Jakarta, (Antara) - Yayasan perlindungan bagi orangutan di Indonesia, The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), dibantu pendanaan oleh perusahan pengelola reksa dana, First State IndoEquity (FSI) bekerja sama dengan Citibank Indonesia.
"Dukungan pendanaan yang diberikan oleh FSI dan Citibank telah membantu kami dalam mengoperasikan dua pusat rehabilitasi orangutan di Kalimantan," kata Ketua Dewan Pembina BOSF Bungaran Saragih dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Bungaran Saragih memaparkan, dua pusat rehabilitasi tersebut saat ini telah merawat lebih dari 750 orangutan yang terusir dari habitatnya serta membantu kegiatan reintroduksi (pelepasliaran) orangutan kembali ke habitatnya.
Ia menegaskan bahwa tanpa tindakan dan perubahan nyata dalam melindungi keseimbangan lingkungan hidup, dalam satu atau dua dekade ke depan diperkirakan spesies orangutan akan punah.
Sejak tahun 2010, FSI Peka Fund telah mendonasikan dana sebesar Rp1,575 miliar ke Yayasan Kelola dan The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).
Selain meningkatkan jumlah donasi dari Rp900 juta yang disalurkan tahun lalu menjadi Rp1,2 miliar, FSI Peka Fund juga menambahkan Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) sebagai salah satu organisasi penerima donasi di tahun 2014.
Presiden Direktur FSI Indonesia Hario Soeprobo mengatakan, FSI Peka Fund memiliki fitur filantropi dengan menetapkan biaya pengelolaan reksa dana 25 persen lebih rendah dari biaya pengelolaan reksa dana saham pada umumnya.
"Hal ini dimaksudkan agar para investor dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan program pengembangan masyarakat, budaya dan lingkungan di Indonesia, tanpa memengaruhi kinerja reksa dana yang bersangkutan," ujarnya.(*/sun)