Pangkalpinang (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil menemukan tubuh pemancing yang menjadi korban serangan buaya di Sungai Kabal, Kabupaten Bangka Selatan.

"Setelah proses pencarian sejak kemarin, hari ini sekitar pukul 06.00 WIB, tim gabungan berhasil menemukan korban atas nama Sapan (laki-laki/36) dengan jarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian, dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia menjelaskan Sapan, warga Desa Jelutung-2 sebelumnya dikabarkan diterkam buaya saat memancing di Sungai Kabal, Desa Sebagin.

Penemuan terhadap korban bermula saat warga dan tim SAR gabungan yang mencari sejak kemarin (Jumat, 7/2) di lokasi kejadian menyisir dari area Pantai Sebagin dan masuk melalui muara menuju Sungai Kabal.


Sungai yang memiliki banyak tikungan dan persimpangan serta vegetasi yang lebat menjadi penyebab tim mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian terhadap korban.

"Pagi tadi, warga melakukan penyisiran dan menemukan tubuh korban mengapung dalam keadaan meninggal dunia dan terdapat beberapa luka. Korban langsung diantarkan ke rumah duka di Desa Jelutung-2, Bangka Selatan," katanya.

Basarnas yang sedang melakukan penyisiran pun bergegas menuju rumah korban.

"Kami turut berduka atas kejadian ini, semoga keluarga korban diberikan ketabahan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan Babinkamtibmas, serta masyarakat yang turut melakukan upaya pencarian terhadap korban, dengan ditemukan korban, operasi pencarian terhadap korban kami nyatakan ditutup," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan untuk senantiasa mematuhi larangan-larangan dan mewaspadai area yang dikenal sebagai sarang predator buas tersebut.



Sebelumnya, korban atas nama Sapan bersama beberapa teman pada Jumat (7/2) memancing di Sungai Kabal, namun nahas korban saat memancing di pinggir sungai diterkam buaya dan tubuhnya diseret ke dalam air. Setelah kejadian warga melakukan pencarian dan keluarga melaporkan kejadian itu ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang yang ditindaklanjuti dengan operasi pencarian bersama tim gabungan.

Tim gabungan dilengkapi perangkat Crocodile Attack Protection Equipment sebagai alat pelindung tim dan warga dalam upaya pencarian ini, tim Basarnas juga dilengkapi dengan Drone DJI MAVIC 3T yang memiliki sensor panas tubuh manusia dan dapat digunakan untuk pencarian malam hari.




Pewarta : Donatus Dasapurna Putranta
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2025