Sarilamak (ANTARA) -
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Suliki, Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) menyiapkan lahan dengan luas sekitar 850 meter guna mendukung ketahan pangan nasional lewat sektor pertanian dan perkebunan.
Kepala Lapas Suliki Kamesworo di Sarilamak, Rabu, mengatakan lahan tersebut merupakan milik salah seorang pegawai Lapas yang selanjutnya akan digarap sebagai lahan produktif.
"Dengan adanya lahan ini maka kegiatan pembinaan warga binaan pemasyarakatan akan diarahkan ke sektor perkebunan serta pertanian," kata Kamesworo.
Ia menerangkan dalam tahap awal pihaknya telah menjalin komunikasi dengan dinas pertanian milik Kabupaten Limapuluh kota untuk mengakses bantuan pembibitan.
"Komunikasi sudah dimulai dengan pihak dinas untuk memberikan bantuan bibit, rencananya lahan akan ditanami komoditas jagung serta cabai," jelasnya.
Ia mengatakan nanti pengerjaan lahan akan dilakukan oleh Lapas bersama narapidana yang sudah memperoleh Pembebasan Bersyarat (PB) atau cuti bersyarat (CB).
Sehingga narapidana yang sudah memperoleh PB atau CB itu bisa bekerja di kebun yang tersedia, sambil menyesuaikan diri kembali ke lingkungan masyarakat.
"Jadi yang akan mengikuti program ini hanya narapidana yang memperoleh PB atau CB, sebab lahan berada di luar lingkungan Lapas sehingga tidak semua warga binaan bisa ikut," jelasnya.
Kames menilai program pertanian maupun perkebunan dirasa cocok bagi Lapas Suliki, mengingat potensi serta latar belakang para warga binaan yang banyak bertani atau berladang.
Lebih lanjut ia menjelaskan program penanaman yang melibatkan warga binaan sebagai tenaga utama itu juga akan didampingi oleh dinas terkait.
Kames berharap hasil panen itu nantinya dapat memenuhi kebutuhan internal di dalam Lapas Suliki, dan jika jumlah panen berlebih bisa dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Menurutnya program ketahanan pangan ikut digalakkan oleh Lapas Suliki demi mewujudkan program 100 hari kerja Menteri Pemasyarakatan untuk ketahanan pangan nasional.
Hal itu merupakan pelaksanaan dari target Presiden RI Prabowo Subianto dalam tiga tahun mendatang untuk memperkuat swasembada pangan di seluruh Indonesia.