Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) memaparkan sejumlah strategi yang dilakukan untuk memaksimalkan layanan catatan sipil yang menyasar para generasi Z atau anak-anak kelahiran 1994 hingga 2012.

"Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Padang tidak hanya melayani di kantor saja tapi juga jemput bola," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Padang Teddy Antonius di Padang, Kamis.   

Hal tersebut disampaikan Teddy Antonius di sela-sela penyerahan akta lahir bagi belasan anak di Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Bungus, Kota Padang bersama Ombudsman RI.

Teddy mengatakan strategi jemput bola tersebut ialah petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil datang langsung ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman E-KTP. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

"Jadi sasaran perekaman E-KTP ini adalah usia 16 tahun ke atas," kata dia.

Setelah perekaman selesai, maka pada tahap selanjutnya anak didik tidak perlu datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Sebab, E-KTP tersebut akan diantarkan langsung oleh dinas terkait bersama kepala daerah ke masing-masing sekolah.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Padang juga bekerja sama dengan pihak rumah sakit bersalin yang ada di kota itu. Setiap pasien yang melahirkan di fasilitas kesehatan maka langsung mendapatkan akte kelahiran anak, kartu identitas anak hingga kartu keluarga yang baru.

Sementara itu, anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan pemerintah pusat dan daerah wajib memberikan layanan kependudukan kepada setiap warga negara.

Yeka menegaskan pengawasan layanan kependudukan tersebut penting karena akan berdampak langsung kepada anak dan keluarganya saat mengurus berbagai kepentingan administrasi.

"Pentingnya akte ini misalnya nanti terkait dengan akses kesehatan dan pendidikan terhadap anak itu sendiri," kata dia.

 

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024