Padang (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Barat (Sumbar) dan Jambi menyosialisasikan program inklusi kesadaran pajak kepada pelajar dan guru tingkat sekolah menengah atas sederajat di Kota Padang.
"Penting bagi pelajar dan guru memahami kesadaran pajak sebagai bagian dari bela negara dan cinta tanah air," kata Penyuluhan dan Pelayanan Humas Kanwil DJP Sumbar dan Jambi Marihot Pahala Siahaan di Padang, Kamis.
Sebagai calon pembayar pajak pelajar juga perlu mengetahui manfaat dan pentingnya pajak terhadap pembangunan di suatu daerah. Sebab, dengan memahami tujuan pajak, DJP berharap anak didik memiliki kesadaran taat pajak pada waktunya.
Program inklusi kesadaran pajak merupakan upaya bersama antara Kementerian Keuangan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menanamkan kesadaran pajak kepada peserta didik maupun tenaga pendidik.
Senada dengan itu, fungsional penyuluh pajak Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Sumbar dan Jambi Gusfahmi mengatakan terdapat beberapa strategi atau pendekatan inklusi kesadaran pajak yang dilakukan instansi tersebut.
Pertama, inklusi kurikulum yang mengarah pada rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran. Kedua, integrasi materi kesadaran pajak melalui rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran.
Selanjutnya, strategi buku yang mengacu pada pendekatan integrasi nilai-nilai kesadaran pajak dalam buku ajar, buku referensi dan buku panduan guru. Terakhir DJP Sumbar Jambi menerapkan pendekatan di luar sekolah dengan cara menanamkan nilai-nilai kesadaran pajak lewat berbagai macam kegiatan.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Benny Wahyudi mengatakan mendukung penuh program inklusi kesadaran pajak bagi pelajar SMA dan SMK yang digagas Kanwil DJP Sumbar dan Jambi.
"Program inklusi kesadaran pajak ini sejalan dengan tugas dan fungsi dinas pendidikan dalam memajukan pendidikan serta pembangunan karakter peserta didik di Ranah Minang," ujar dia.
"Penting bagi pelajar dan guru memahami kesadaran pajak sebagai bagian dari bela negara dan cinta tanah air," kata Penyuluhan dan Pelayanan Humas Kanwil DJP Sumbar dan Jambi Marihot Pahala Siahaan di Padang, Kamis.
Sebagai calon pembayar pajak pelajar juga perlu mengetahui manfaat dan pentingnya pajak terhadap pembangunan di suatu daerah. Sebab, dengan memahami tujuan pajak, DJP berharap anak didik memiliki kesadaran taat pajak pada waktunya.
Program inklusi kesadaran pajak merupakan upaya bersama antara Kementerian Keuangan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menanamkan kesadaran pajak kepada peserta didik maupun tenaga pendidik.
Senada dengan itu, fungsional penyuluh pajak Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Sumbar dan Jambi Gusfahmi mengatakan terdapat beberapa strategi atau pendekatan inklusi kesadaran pajak yang dilakukan instansi tersebut.
Pertama, inklusi kurikulum yang mengarah pada rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran. Kedua, integrasi materi kesadaran pajak melalui rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran.
Selanjutnya, strategi buku yang mengacu pada pendekatan integrasi nilai-nilai kesadaran pajak dalam buku ajar, buku referensi dan buku panduan guru. Terakhir DJP Sumbar Jambi menerapkan pendekatan di luar sekolah dengan cara menanamkan nilai-nilai kesadaran pajak lewat berbagai macam kegiatan.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Benny Wahyudi mengatakan mendukung penuh program inklusi kesadaran pajak bagi pelajar SMA dan SMK yang digagas Kanwil DJP Sumbar dan Jambi.
"Program inklusi kesadaran pajak ini sejalan dengan tugas dan fungsi dinas pendidikan dalam memajukan pendidikan serta pembangunan karakter peserta didik di Ranah Minang," ujar dia.