Sawahlunto (ANTARA) - Duta Generasi Berencana (Genre) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Tahun 2024 Noval Fadlul dan Diarra Ufaira memperkuat pencegahan anemia pada remaja putri di kota itu dengan menggerakkan program Remaja Cegah Anemia atau RAGAMI.
"Latar belakang dari gerakan ini yaitu karena remaja putri yang saat ini mengalami anemia, maka di masa depannya akan rawan melahirkan anak-anak stunting. Maka mencegah remaja putri dari anemia menjadi sebuah gerakan yang bernilai penting dan manfaatnya berdampak jangka panjang," kata Duta Genre Sawahlunto Diarra Ufaira, di Sawahlunto, Jum'at.
Untuk itu, Diarra bersama tim Genre Sawahlunto dengan dukungan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) berinovasi untuk meningkatkan dan memperkuat kegiatan memfasilitasi remaja putri di kota itu agar sadar dan bersemangat mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan vitamin C.
Inovasi itu dinamai dengan Remaja Cegah Anemia atau RAGAMI, yakni dengan konsep berkeliling ke seluruh sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di kota itu untuk sosialisasi dan pembagian Tablet Tambah Darah (TTD).
"Agar kesadaran mencegah anemia ini diterima dan dipahami dengan baik oleh para pelajar yang merupakan generasi millenial, maka kami menggunakan metode diskusi dan memperbanyak konten di media sosial sebagai strategi komunikasinya," kata siswi SMAN 1 Sawahlunto tersebut.
Diarra menjelaskan gerakan RAGAMI telah dilaksanakan sejak bulan Mei lalu, dan masih terus berlangsung sampai sekarang.
Adapun sekolah-sekolah yang telah dikunjungi untuk gerakan RAGAMI tersebut yakni SMAN 1 Sawahlunto, SMAN 2 Sawahlunto, MAN Sawahlunto dan SMPN 1 Sawahlunto.
"Kalau untuk tantangan dalam menjalankan gerakan RAGAMI ini kami temui ketika sejumlah remaja putri mengeluhkan rasa Tablet Tambah Darah yang amis dan membuat mual sampai pusing. Dari keluhan itu, kami kemudian memberikan tips-tips bagaimana mengatasi keluhan tersebut agar Tablet Tambah Darahnya bisa dikonsumsi dengan lancar dan nyaman," ujar dia menceritakan.
Diarra mengakui awalnya memang tidak semua remaja putri di sekolah-sekolah yang dikunjungi tersebut bersedia untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah tersebut. Namun dengan kesabaran dan ketelatenan Diarra bersama tim Genre dalam menyampaikan edukasi maka akhirnya mereka menyadari manfaat Tablet Tambah Darah sehingga bersedia mengonsumsinya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan mengapresiasi dan berterima kasih kepada Duta Genre Sawahlunto atas gerakan RAGAMI yang dinilai berperan besar menjadi salah satu antisipasi dini mencegah stunting.
"Terima kasih, ini bagus dan hebat, ada gerakan dari remaja yang peduli pada kesehatan dan masa depan generasi penerus. Ini juga sangat membantu Pemkot, dimana pencegahan stunting itu kan salah satu program prioritas pemerintah, sekarang hadir Duta Genre yang bersedia membantu dengan berbagai kreasi dan inovasi," kata dia.
Sehingga dia mengarahkan jajaran perangkat daerah terkait agar mengoptimalkan sinergi dengan tim Duta Genre tersebut sehingga gerakan yang sudah mulai berjalan itu meningkat jangkauan dan manfaatnya.
"Latar belakang dari gerakan ini yaitu karena remaja putri yang saat ini mengalami anemia, maka di masa depannya akan rawan melahirkan anak-anak stunting. Maka mencegah remaja putri dari anemia menjadi sebuah gerakan yang bernilai penting dan manfaatnya berdampak jangka panjang," kata Duta Genre Sawahlunto Diarra Ufaira, di Sawahlunto, Jum'at.
Untuk itu, Diarra bersama tim Genre Sawahlunto dengan dukungan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) berinovasi untuk meningkatkan dan memperkuat kegiatan memfasilitasi remaja putri di kota itu agar sadar dan bersemangat mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan vitamin C.
Inovasi itu dinamai dengan Remaja Cegah Anemia atau RAGAMI, yakni dengan konsep berkeliling ke seluruh sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di kota itu untuk sosialisasi dan pembagian Tablet Tambah Darah (TTD).
"Agar kesadaran mencegah anemia ini diterima dan dipahami dengan baik oleh para pelajar yang merupakan generasi millenial, maka kami menggunakan metode diskusi dan memperbanyak konten di media sosial sebagai strategi komunikasinya," kata siswi SMAN 1 Sawahlunto tersebut.
Diarra menjelaskan gerakan RAGAMI telah dilaksanakan sejak bulan Mei lalu, dan masih terus berlangsung sampai sekarang.
Adapun sekolah-sekolah yang telah dikunjungi untuk gerakan RAGAMI tersebut yakni SMAN 1 Sawahlunto, SMAN 2 Sawahlunto, MAN Sawahlunto dan SMPN 1 Sawahlunto.
"Kalau untuk tantangan dalam menjalankan gerakan RAGAMI ini kami temui ketika sejumlah remaja putri mengeluhkan rasa Tablet Tambah Darah yang amis dan membuat mual sampai pusing. Dari keluhan itu, kami kemudian memberikan tips-tips bagaimana mengatasi keluhan tersebut agar Tablet Tambah Darahnya bisa dikonsumsi dengan lancar dan nyaman," ujar dia menceritakan.
Diarra mengakui awalnya memang tidak semua remaja putri di sekolah-sekolah yang dikunjungi tersebut bersedia untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah tersebut. Namun dengan kesabaran dan ketelatenan Diarra bersama tim Genre dalam menyampaikan edukasi maka akhirnya mereka menyadari manfaat Tablet Tambah Darah sehingga bersedia mengonsumsinya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan mengapresiasi dan berterima kasih kepada Duta Genre Sawahlunto atas gerakan RAGAMI yang dinilai berperan besar menjadi salah satu antisipasi dini mencegah stunting.
"Terima kasih, ini bagus dan hebat, ada gerakan dari remaja yang peduli pada kesehatan dan masa depan generasi penerus. Ini juga sangat membantu Pemkot, dimana pencegahan stunting itu kan salah satu program prioritas pemerintah, sekarang hadir Duta Genre yang bersedia membantu dengan berbagai kreasi dan inovasi," kata dia.
Sehingga dia mengarahkan jajaran perangkat daerah terkait agar mengoptimalkan sinergi dengan tim Duta Genre tersebut sehingga gerakan yang sudah mulai berjalan itu meningkat jangkauan dan manfaatnya.