Padang, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan mengoptimalkan keberadaan lima resi gudang yang tersebar di daerahnya guna mencapai program ketahanan pangan nasional yang digagas pemerintah pusat.
"Presiden dan Menteri Pertanian sudah menyampaikan bahwa pada 2045 Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia, sehingga perlu penguatan salah satunya optimalisasi resi gudang bagi petani," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Sumbar, Rabu.
Untuk memaksimalkan keberadaan lima resi gudang yang ada, pemerintah setempat bersama Bank Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Otoritas Jasa Keuangan, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia menyiapkan sejumlah strategi.
Gubernur menyakini kolaborasi antara pemerintah dengan berbagai pihak terkait itu bisa mengoptimalkan lima resi gudang yang ada termasuk bantuan pinjaman dana dari pihak bank.
Mahyeldi tidak menampik selama ini keberadaan lima resi gudang yang ada yakni di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar dan dua di Kabupaten Limapuluh Kota belum berjalan optimal.
Hal itu disebabkan oleh banyak faktor di antaranya belum adanya pengelola resi gudang, lokasi yang jauh dari sentra produksi pertanian, kinerja para pengelola, dan masalah lainnya.
"Pemerintah Sumbar menggandeng banyak pihak untuk mencari solusi lima resi gudang ini agar ke depannya petani bisa sejahtera," ujar dia.
Sementara itu, Komite Tetap Perundingan Bilateral Kadin Indonesia Hendra Hartono mengatakan pihasknya terus mendorong Pemerintah Provinsi Sumbar memperkuat sistem resi gudang guna meningkatkan ekspor ke berbagai negara.
Ia mengatakan dengan menyiapkan dan mengoptimalkan keberadaan resi gudang, maka seluruh barang atau komoditas yang sesuai standar serta telah melalui proses seleksi akan lebih gampang masuk ke pasar global.
Dalam paparannya, Hartono menawarkan konsep baru tentang penerapan resi gudang di tanah air khususnya yang terkait dengan ekspor sejumlah komoditas yang disebut dengan barter timbal dagang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sumbar optimalkan resi gudang untuk ketahanan pangan nasional
"Presiden dan Menteri Pertanian sudah menyampaikan bahwa pada 2045 Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia, sehingga perlu penguatan salah satunya optimalisasi resi gudang bagi petani," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Sumbar, Rabu.
Untuk memaksimalkan keberadaan lima resi gudang yang ada, pemerintah setempat bersama Bank Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Otoritas Jasa Keuangan, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia menyiapkan sejumlah strategi.
Gubernur menyakini kolaborasi antara pemerintah dengan berbagai pihak terkait itu bisa mengoptimalkan lima resi gudang yang ada termasuk bantuan pinjaman dana dari pihak bank.
Mahyeldi tidak menampik selama ini keberadaan lima resi gudang yang ada yakni di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar dan dua di Kabupaten Limapuluh Kota belum berjalan optimal.
Hal itu disebabkan oleh banyak faktor di antaranya belum adanya pengelola resi gudang, lokasi yang jauh dari sentra produksi pertanian, kinerja para pengelola, dan masalah lainnya.
"Pemerintah Sumbar menggandeng banyak pihak untuk mencari solusi lima resi gudang ini agar ke depannya petani bisa sejahtera," ujar dia.
Sementara itu, Komite Tetap Perundingan Bilateral Kadin Indonesia Hendra Hartono mengatakan pihasknya terus mendorong Pemerintah Provinsi Sumbar memperkuat sistem resi gudang guna meningkatkan ekspor ke berbagai negara.
Ia mengatakan dengan menyiapkan dan mengoptimalkan keberadaan resi gudang, maka seluruh barang atau komoditas yang sesuai standar serta telah melalui proses seleksi akan lebih gampang masuk ke pasar global.
Dalam paparannya, Hartono menawarkan konsep baru tentang penerapan resi gudang di tanah air khususnya yang terkait dengan ekspor sejumlah komoditas yang disebut dengan barter timbal dagang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sumbar optimalkan resi gudang untuk ketahanan pangan nasional