Padang (ANTARA) - Bank Nagari melirik peluang resi gudang yang merupakan satu potensi untuk dikembangkan di Provinsi Sumatera Barat, mengingat sebagai wilayah yang menghasilkan beragam komoditas pertanian dan perkbunan.
"Terkait peluang resi gudang, ketika ada pembahasan dengan Bank Indonesia Perwakilan Sumbar perlu dilakukan analisis lebih lanjut, kata Direktur Utama Bank Nagari Gusti Chandra di Padang, Minggu.
Hal ini juga telah disampaikannya saat menanggapi pertanyaan wartawan pada ekspose kinerja semester pertama tahun 2024.
Dalam pertemuan dengan media tersebut, hadir lengkap jajaran Direksi Bank Nagari, mulai dari Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Gusti Chandra, Direktur Keuangan Roni Edrian, dan Direktur Operasional Zilfa Efrizon, Direktur Kepatuhan Sukardi serta Pjs Komisaris Independen Manar Fuadi dan Edrizanof.
Sistem resi gudang (SRG) adalah salah satu instrument penting dan efektif dalam sistem pembiayaan perdagangan karena dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi petani dan dunia usaha dengan agunan barang yang disimpan di gudang.
Gusti mengatakan, pihaknya sudah bersepakat dengan BI Perwakilan Sumbar untuk berkolaborasi terkait peluang bisnis berjangka resi gudang ini.
Menurut dia, ada hal yang mesti didalami lagi berkaitan dengan pemain di SRG, yakni gudang sendiri, pengelola gudangnya, potensi pasar serta regulasinya.
Benda yang dapat dijadikan objek Resi Gudang secara umum adalah setiap benda bergerak berupa komoditas yang dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu dan dapat diperdagangkan secara umum.
Resi Gudang sebagai alas hak (document of title) atas barang, dapat digunakan sebagai agunan, karena Resi Gudang dijamin dengan komoditas tertentu, yang berada dalam pengawasan pihak ketiga (Pengelola Gudang) yang terakreditasi.
Saat ini, mengacu pada Permendag No. 14 Tahun 2021, barang yang dapat disimpan dalam Gudang SRG adalah Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Kakao, Karet, Lada, Rumput Laut, Rotan, Garam, Gambir, Kopra, Teh, Timah, Bawang Merah, Ikan, Pala, Ayam Karkas Beku, Gula Kristal Putih dan Kedelai.*