Solok (ANTARA) - Putaran uang libur lebaran tahun 2024 di Kabupaten Solok, Sumatera Barat tembus Rp200 miliar karena meningkatkanya jumlah kunjungan ke objek wisata di daerah itu selama libur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok Armen di Solok, Senin menyebut bahwa hal itu terjadi karena berkaitan dengan tingginya angka pengunjung yang mencapai 1,3 juta orang selama libur lebaran.
"Perkiraan peredaran uang di industri pariwisata yang terdiri dari penginapan, camping, kuliner, parkir, restribusi serta hal lainnya. Kemudian dari 1,3 juta orang yang datang. Maka diperkirakan mencapai Rp232 miliar," ucap dia.
Armen juga mengatakan perkiraan perputaraan uang itu berdasarkan libur lebaran sejak tanggal 11-20 April 2024.
Pada libur lebaran kali ini, terjadi lonjakan angka pengunjung yang sangat drastis. Tingginya antusias pengunjung berkaitan dengan meningkatnya jumlah objek wisata di Kabupaten Solok, penambahan libur atau cuti (WFH) oleh pemerintah kepada pegawai serta adanya libur sekolah.
“Tak hanya itu, pariwisata yang menjadi program unggulan Bupati Epyardi Asda berperan penting dalam menggaet investor, pelayanan wisata, dan sarana prasarananya. Dapat dilihat izin dipermudah, jalan tani, wisata dan lainnya dibuka melalui program pak bupati, dan alhamdulilah sekarang sudah menuai hasilnya,” kata Arme.
Di samping itu, Bupati Solok Epyardi Asda mengungkapkan bahwa pariwisata adalah sektor yang berkaitan langsung dengan masyarakat terutama jasa atau layanan. Maka dari itu, sektor tersebut menjadi salah satu program unggulannya di Kabupaten Solok.
“Alam kita di sini sangat kaya, banyak yang mengatakan seperti di Alahan Panjang itu adalah Swissnya Sumatera Barat, dan ada juga yang menyebut Kabupaten Solok ini sekeping surga untuk Sumatera Barat," katanya.
Selain itu, jika dilihat Kabupaten Solok merupakan satu-satunya daerah yang memiliki lima danau. Gunungnya juga ada, dan pastinya sekitar gunung tanahnya subur cocok untuk pertanian.
“Maka dari itu saya dari awal sudah memasukan pariwisata menjadi program unggulan di masa kepemimpinan saya ini. Memang butuh upaya kuat dan niat untuk mendorong ini semua. Mulai dari mengajak investor, peningkatan pelayanan, serta keamanan dan kenyamanan,” ucap Epyardi.
Epyardi juga mengatakan saat ini Kabupaten Solok sudah mulai jauh menanjak terutama di sektor pariwisata. Dibutuhkan peran semua pihak untuk menjaganya agar tetap dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Kita jaga kondusifitas daerah, bagaimana semua pengunjung bisa nyaman dan aman. Pelayanan kita juga mesti ramah,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok Armen di Solok, Senin menyebut bahwa hal itu terjadi karena berkaitan dengan tingginya angka pengunjung yang mencapai 1,3 juta orang selama libur lebaran.
"Perkiraan peredaran uang di industri pariwisata yang terdiri dari penginapan, camping, kuliner, parkir, restribusi serta hal lainnya. Kemudian dari 1,3 juta orang yang datang. Maka diperkirakan mencapai Rp232 miliar," ucap dia.
Armen juga mengatakan perkiraan perputaraan uang itu berdasarkan libur lebaran sejak tanggal 11-20 April 2024.
Pada libur lebaran kali ini, terjadi lonjakan angka pengunjung yang sangat drastis. Tingginya antusias pengunjung berkaitan dengan meningkatnya jumlah objek wisata di Kabupaten Solok, penambahan libur atau cuti (WFH) oleh pemerintah kepada pegawai serta adanya libur sekolah.
“Tak hanya itu, pariwisata yang menjadi program unggulan Bupati Epyardi Asda berperan penting dalam menggaet investor, pelayanan wisata, dan sarana prasarananya. Dapat dilihat izin dipermudah, jalan tani, wisata dan lainnya dibuka melalui program pak bupati, dan alhamdulilah sekarang sudah menuai hasilnya,” kata Arme.
Di samping itu, Bupati Solok Epyardi Asda mengungkapkan bahwa pariwisata adalah sektor yang berkaitan langsung dengan masyarakat terutama jasa atau layanan. Maka dari itu, sektor tersebut menjadi salah satu program unggulannya di Kabupaten Solok.
“Alam kita di sini sangat kaya, banyak yang mengatakan seperti di Alahan Panjang itu adalah Swissnya Sumatera Barat, dan ada juga yang menyebut Kabupaten Solok ini sekeping surga untuk Sumatera Barat," katanya.
Selain itu, jika dilihat Kabupaten Solok merupakan satu-satunya daerah yang memiliki lima danau. Gunungnya juga ada, dan pastinya sekitar gunung tanahnya subur cocok untuk pertanian.
“Maka dari itu saya dari awal sudah memasukan pariwisata menjadi program unggulan di masa kepemimpinan saya ini. Memang butuh upaya kuat dan niat untuk mendorong ini semua. Mulai dari mengajak investor, peningkatan pelayanan, serta keamanan dan kenyamanan,” ucap Epyardi.
Epyardi juga mengatakan saat ini Kabupaten Solok sudah mulai jauh menanjak terutama di sektor pariwisata. Dibutuhkan peran semua pihak untuk menjaganya agar tetap dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Kita jaga kondusifitas daerah, bagaimana semua pengunjung bisa nyaman dan aman. Pelayanan kita juga mesti ramah,” ujarnya.