Padang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan peningkatan volume kendaraan selama arus balik Idul Fitri 1445 Hijriah menjadi alasan utama pemangku kepentingan khususnya kepolisian mengubah rute jalan satu arah (one way) dari arah Kota Padang menuju Bukittinggi maupun sebaliknya.
"Dari hasil kajian oleh tim diambil keputusan untuk mengubah rute one way," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Rabu.
Dengan mengubah rute rekayasa lalu lintas tersebut pemerintah berharap dapat mengurangi atau mengurai kecamatan terutama di beberapa titik yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
"Jadi, kita bisa mengarahkan masyarakat ke banyak daerah terutama di titik-titik yang padat atau macet sehingga tidak tertumpuk di satu titik," kata Mahyeldi.
Tidak hanya rute Padang-Bukittinggi, pengendara dari arah Kabupaten Dharmasraya tujuan Kota Bukittinggi diarahkan lewat Kabupaten Sijunjung, Danau Singkarak dan Kota Batusangkar.
Menurut Kapolda, rekayasa lalu lintas satu arah tersebut efektif dan efisien dalam dalam mengurai kemacetan di beberapa titik yang kerap dikeluhkan masyarakat terutama saat libur Idul Fitri.
Sementara itu, Izul (32) salah seorang pengendara asal Kota Bukittinggi mengaku rekayasa lalu lintas yang diterapkan selama 7 hingga 15 April 2024 cukup efektif mengurangi kemacetan. Hanya saja, masih terdapat kemacetan di beberapa titik seperti jalan alternatif Balingka, Kabupaten Agam.
"One way cukup efektif. Hanya saja dari arah Kabupaten Pasaman Barat menuju Bukittinggi melewati jalan alternatif Balingka sempat terjebak macet," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peningkatan kendaraan alasan ubah rute one way Padang-Bukittinggi