Sarilamak (ANTARA) -
Peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat berbanding lurus dengan peningkatan akan permintaan produk hewani, sehingga pemenuhan kebutuhan protein hewani yang cepat bagi ternak unggas menjadi salah satu solusi yang tepat.
Salah satu jenis usaha peternakan unggas yang berpotensi untuk dikembangkan adalah peternakan itik. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang lebih optimal perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut manajemen pemeliharaan itik, seperti bibit, pakan, lingkungan yang mendukung yaitu kondisi kandang yang memadai.
Dalam hal ini Peternakan Go Farm merupakan usaha peternakan itik pedaging dan petelur. Lokasi Go Farm terletak di Gurun, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Peternakan ini didirikan sejak tahun 2021. Pada awal pendirian jenis itik yang dipelihara adalah itik Ratu sebagai penghasil telur konsumsi dengan populasi 200 ekor.
Saat ini sedang mengembangkan usahanya dengan melakukan budidaya itik pedaging, dengan jenis itik Peking. Namum manajemen pemeliharaan masih belum berjalan dengan baik terutama pada itik pedaging saat brooding dan pemasaran itik Peking di Sumatera Barat.
Tim PKM Fakultas Peternakan, Universitas Andalas yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Husmaini, M.P (Produksi Ternak Unggas) beranggotakan Linda Suhartati, S.Pt., M.Si, Ananda, S.Si., M.Si dan Rizqan, S.Pt., M.Pt pada tanggal 12 Oktober 2023 melakukan penyuluhan dan pendampingan mengenai manajemen pemeliharaan Itik Pedaging Dan Petelur Di Peternakan Go Farm Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dalam kegiatan berlangsung didapatkan oleh Tim PKM sistem kandang brooding yang belum tepat yang mengakibatkan panas tidak merata dan gas cepat habis. Sehingga, peternak mengeluarkan cost lebih saat masa brooding.
Tim PKM menyarankan untuk memberikan alas koran, selain untuk menahan panas gasolec, juga meningkatkan selera DOD untuk makan, karena dari suara paruh yang mematuk dasar koran. Untuk memastikan suhu brooding apakah sudah cukup, dapat dilihat dari tingkah laku DOD apakah tersebar merata, atau mengumpul mendekati sumber panas, atau justru menjauhi sumber panas.
Selain brooding, permasalahan pemasaran juga menjadi fokus juga bagi TIM PKM dimana saat ini itik dijual ke pedagang rumah makan di daerah Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota dalam keadaan hidup. Akibat peternak belum ada peralatan untuk pemotongan itik terutama saat pencabutan bulu.
Rekomendasi dari tim PKM yaitu untuk meningkatkan nilai jual itik, ke depannya peternak dapat menjual ke konsumen dalam bentuk karkas itik. Oleh karena itu peternak perlu meningkatkan skill pemotongan hewan secara halal. Untuk kegiatan selanjutnya peternak direkomendasikan mengikuti pelatihan seperti pelatihan kompetensi juru sembelih halal (JULEHA).
Tim PKM juga berkomitmen untuk mendampingi peternak, dan memberikan akses ke peternak untuk dapat berdiskusi via WhatsApp ataupun melalui telepon, jika memiliki kendala lain yang dihadapi peternak. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas ternak itik dan pendapatan peternak.
Pengabdian masyarakat ini didukung oleh Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Tim PKM Faterna. *