Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Solok di Provinsi Sumatera Barat melakukan upaya deteksi dini hipertensi pada para pegawai organisasi perangkat daerah dalam upaya menekan risiko penyakit tidak menular.
Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kota Solok Jalisnawati menyampaikan bahwa selama Oktober dan November tahun 2023 pemeriksaan dilakukan pada pegawai pemerintah di seluruh organisasi perangkat daerah untuk mendeteksi serangan penyakit tidak menular.
"Dari total yang diperiksa, yaitu 1.289 orang, terdapat 25,8 persen atau sebanyak 332 orang ditemukan tekanan darahnya di atas normal," katanya di Solok, Selasa.
Dalam upaya untuk menekan kejadian penyakit menular di kalangan pegawai pemerintah, ia menjelaskan, Dinas Kesehatan juga telah mengadakan pertemuan jejaring tata laksana hipertensi di organisasi perangkat daerah.
Menurut dia, pertemuan yang diikuti oleh 37 orang perwakilan dari organisasi perangkat daerah itu membahas penerapan standar pelayanan minimal dalam pengendalian risiko hipertensi dan penanganan penderita hipertensi.
Dalam pertemuan itu, Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Cabang Sumatera Barat Syafruddin
menyampaikan bahwa hipertensi bisa dicegah dengan menghindari faktor risiko seperti merokok, kegemukan, stres, serta konsumsi makanan tinggi garam, karbohidrat, dan lemak.
Orang yang telah hipertensi, menurut dia, harus rutin menjalani pemeriksaan tekanan darah dan mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dari dokter.
Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kota Solok Jalisnawati menyampaikan bahwa selama Oktober dan November tahun 2023 pemeriksaan dilakukan pada pegawai pemerintah di seluruh organisasi perangkat daerah untuk mendeteksi serangan penyakit tidak menular.
"Dari total yang diperiksa, yaitu 1.289 orang, terdapat 25,8 persen atau sebanyak 332 orang ditemukan tekanan darahnya di atas normal," katanya di Solok, Selasa.
Dalam upaya untuk menekan kejadian penyakit menular di kalangan pegawai pemerintah, ia menjelaskan, Dinas Kesehatan juga telah mengadakan pertemuan jejaring tata laksana hipertensi di organisasi perangkat daerah.
Menurut dia, pertemuan yang diikuti oleh 37 orang perwakilan dari organisasi perangkat daerah itu membahas penerapan standar pelayanan minimal dalam pengendalian risiko hipertensi dan penanganan penderita hipertensi.
Dalam pertemuan itu, Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Cabang Sumatera Barat Syafruddin
menyampaikan bahwa hipertensi bisa dicegah dengan menghindari faktor risiko seperti merokok, kegemukan, stres, serta konsumsi makanan tinggi garam, karbohidrat, dan lemak.
Orang yang telah hipertensi, menurut dia, harus rutin menjalani pemeriksaan tekanan darah dan mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dari dokter.