Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menyebutkan harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp8.970 per kilogram (Kg) yakni di Kabupaten Pesisir Selatan pada Oktober 2023.
"Di tingkat petani harga gabah tertinggi berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan. Sedangkan harga terendah berasal dari Kabupaten Tanah Datar Rp6.500 per kilogram," kata Kepala BPS Provinsi Sumbar Sugeng Arianto di Padang, Jumat.
Perkembangan harga gabah diterima setelah BPS setempat menyurvei komposisi jumlah observasi dari 126 transaksi harga gabah di tujuh kabupaten yakni Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman.
Komposisi tersebut terdiri dari gabah kering panen (GKP) sebesar 91 persen, gabah kering giling (GKG) satu persen, dan gabah luar kualitas sebesar delapan persen.
Sugeng mengatakan di tingkat penggilingan harga gabah lebih tinggi dibandingkan di tingkat petani yakni mencapai Rp9.190 per Kg. Sementara, harga terendah berasal dari Kabupaten Tanah Datar Rp6.660 per Kg.
"Rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami peningkatan 7,47 persen, dari Rp6.876,36 per Kg pada September menjadi Rp7.390,02 per Kg di Oktober 2023," sebut dia.
Kemudian, di tingkat penggilingan rata-rata harga gabah kualitas GKP juga mengalami peningkatan sebesar 7,53 persen dari Rp7.026,66 per Kg menjadi Rp7.555,88 per Kg pada Oktober.
Ia menambahkan harga gabah kualitas GKP terendah periode September di tingkat petani yakni di Kabupaten Tanah Datar sebesar Rp6.500 per Kg. Sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga di Kabupaten Tanah Datar yaitu Rp6.660 per Kg.
"Harga tertinggi di tingkat petani pada periode yang sama di Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp8.970 per Kg. Sementara harga tertinggi di tingkat penggilingan juga dari Kabupaten Pesisir Selatan Rp9.190 per Kg," ujarnya.
"Di tingkat petani harga gabah tertinggi berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan. Sedangkan harga terendah berasal dari Kabupaten Tanah Datar Rp6.500 per kilogram," kata Kepala BPS Provinsi Sumbar Sugeng Arianto di Padang, Jumat.
Perkembangan harga gabah diterima setelah BPS setempat menyurvei komposisi jumlah observasi dari 126 transaksi harga gabah di tujuh kabupaten yakni Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman.
Komposisi tersebut terdiri dari gabah kering panen (GKP) sebesar 91 persen, gabah kering giling (GKG) satu persen, dan gabah luar kualitas sebesar delapan persen.
Sugeng mengatakan di tingkat penggilingan harga gabah lebih tinggi dibandingkan di tingkat petani yakni mencapai Rp9.190 per Kg. Sementara, harga terendah berasal dari Kabupaten Tanah Datar Rp6.660 per Kg.
"Rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami peningkatan 7,47 persen, dari Rp6.876,36 per Kg pada September menjadi Rp7.390,02 per Kg di Oktober 2023," sebut dia.
Kemudian, di tingkat penggilingan rata-rata harga gabah kualitas GKP juga mengalami peningkatan sebesar 7,53 persen dari Rp7.026,66 per Kg menjadi Rp7.555,88 per Kg pada Oktober.
Ia menambahkan harga gabah kualitas GKP terendah periode September di tingkat petani yakni di Kabupaten Tanah Datar sebesar Rp6.500 per Kg. Sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga di Kabupaten Tanah Datar yaitu Rp6.660 per Kg.
"Harga tertinggi di tingkat petani pada periode yang sama di Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp8.970 per Kg. Sementara harga tertinggi di tingkat penggilingan juga dari Kabupaten Pesisir Selatan Rp9.190 per Kg," ujarnya.