Padang (ANTARA) -
Setelah sebelumnya lembaga survey Liberte Institute mengeluarkan rilis popularitas Bakal Calon Walikota Solok, pada hari ini, Liberte Institute kembali merilis elektabilitas pasangan Walikota-Wakil Walikota Solok untuk Pilkada 2024 nanti.
Satu-satunya lembaga survey yang terdaftar di Kota Solok pada Pilkada serentak 2020 yang lalu menanyakan kepada masyarakat tentang pasangan mana kah yang paling tepat dalam memimpin Kota Solok 2024 nanti dengan menawarkan 19 pasangan nama Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Solok.
Pasangan Ramadhani Kirana Putra-Leo Murphy menduduki posisi tertinggi dengan pilihan masyarakat sebesar 36,3 persen, diikuti Ramadhani Kirana Putra–Muhammad Iqbal 9,5 persen, Ramadhani Kirana Putra-Jefrizal 5,6 persen.
Kemudian Irzal Ilyas-Hendra Saputra 4,9 persen, Irzal Ilyas-Leo Murphy 3,5 persen, Yutris Can-Ismael Koto 2,7 persen, Ramadhani Kirana Putra-Jetson 2,4 persen, Nofi Candra-Ramadhani Kirana Putra 2,1 persen, Yutris Can-Irman Yefri Adang 1,4 persen dan Yutris Can-Leo Murphy 1 persen.
Sedangkan pasangan Bakal Calon Walikota-Wakil Walikota lainnya berada dibawah 1 persen. Pasangan yang mendapat dukungan dibawah 1 persen adalah pasangan Leo Murphy-Nofi Candra 0,7 persen, Leo Murphy-Irzal Ilyas 0,6 persen, Leo Murphy-Irawadi Uska 0,6 persen.
Lalu Irzal Ilyas-Jetson 0,6 persen, Nofi Candra-Leo Murphy 0,5 persen, Yutris Can-Jetson 0,2 persen dan Leo Murphy-Irman Yefri Adang 0,1 persen. Sedangkan pasangan lainnya tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Lembaga Survey Liberte Institute adalah lembaga yang memprediksi dengan tepat pilkada kota Solok pada tahun 2020 yang lalu. Dan telah mempublikasikan surveynya pada 2 November 2020, dengan mengatakan pasangan Zul Elfian-Ramadhani Kirana Putra memenangi Pilkada Kota Solok 2020.
Direktur Eksekutif Liberte Institute, Indrayadi menjelaskan bahwa pasangan ini masih sangat dinamis, walau waktunya yang kurang 2 tahun lagi. Cukup waktu untuk munculnya pasangan Bakal Calon Walikota-Wakil Walikota yang baru. Namun jika diukur pada hari ini, maka pasangan Ramadhani Kirana Putra-Leo Murphy jauh mengungguli pasangan lainnya.
Indrayadi melihat dengan menggunakan data survey yang telah diperoleh Liberte Institute di Kota Solok, terjadi pergeseran dukungan politik dari kelompok tua kepada kelompok muda. Kekaguman masyarakat yang selama ini kepada tokoh-tokoh senior, ternyata beralih kepada kelompok yang lebih junior.
Dalam hasil survey Liberte Institute tersebut, alasan kenapa masyarakat memilih pasangan Ramadhani Kirana Putra-Leo Murphy karena dianggap dekat dengan masyarakat/merakyat sebanyak 33,5 persen, hasil kerja terlihat nyata 17,4 persen, berpengalaman 13 persen dan alasan lainnya berada di bawah 10 persen.
Ditambakan Indrayadi, hal ini membuktikan, kinerja kelompok muda ini mulai dinilai positif oleh masyarakat, yang efek dan elektabilitasnya terus meningkat. Dan diprediksikan elektabilitas ini akan bertambah setiap waktunya jika dilakukan secara konsisten.
Survey Liberte Institute dilaksanakan pada 23-28 Februari 2023 dengan wilayah pengambilan sample survey di seluruh RW, Kelurahan dan Kecamatan di Kota Solok.
“Metode Survei yang kita lakukan dengan metode Multistage Random Sampling, dengan jumlah responden 800 responden dengan Margin of Error ± 3,5 persen. Tingkat kepercayaan hingga 95 persen,” terangnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner, dan populasi survey ini adalah masyarakat Kota Solok yang telah memiliki hak pilih.
Pewawancara lapangan minimal telah menyelesaikan study S1 dan sebagian merupakan mahasiswa S2. Validasi data dilakukan dengan membandingkan karakteristik demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi yang diperoleh melalui berbagai riset dan data BPS serta DPT Pilkada 2020.
Wawancara yang dilakukan oleh surveyor dikontrol secara sistematis oleh tim Liberte Institute dengan melakukan cek ulang di lapangan sekitar 30 persen dari total data responden yang masuk, untuk menjamin akurasi data yang diperlukan.
Berdasarkan data responden yang diambil, responden laki-laki sebanyak 49,7 persen dan perempuan 50,3 persen. Dengan usia respondem 17-25 tahun sebanyak 8 persen, usia 26-35 tahub sebanyak 25 persen, usia 36-45 tahun sebanyak 24 persen. Dan usia 46-55 tahun sebanyak 22 persen, kemudian usia 56-65 tahun sebanyak 13 persen, dan 65 tahun keatas sebanyak 8 persen.*