Jakarta (ANTARA) - Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Rimbawan mengingatkan bahwa konsumsi gula orang dewasa maksimal 50 gram atau empat sendok makan per hari, agar terhindar dari berbagai risiko penyakit termasuk diabetes melitus.
"(Konsumsi gula) maksimal 50 gram atau empat sendok makan. Risiko yang kita hadapi kalau berlebihan adalah kita kelebihan kalori, sehingga kita berisiko obesitas. Ketika obesitas, penyakit tidak menular akan datang menghampiri salah satunya diabetes melitus," kata Rimbawan saat bertemu media di Gading Serpong, Tangerang Selatan, Kamis.
International Diabetes Federation (IDF) pada 2021 mencatat 537 juta orang dewasa atau 1 dari 10 orang di dunia hidup dengan diabetes. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak sekitar 19,5 juta orang.
Agar masyarakat bisa menjaga konsumsi gula setiap harinya, Rimbawan mengatakan bahwa salah satu yang dapat menjadi solusi adalah pemberian label gizi pada produk pangan. Sayangnya, menurut dia, orang Indonesia sering tidak memahami bahkan tidak mau membaca label pangan.
Melihat hal tersebut, supermarket Super Indo berupaya memberikan edukasi serta mendorong masyarakat untuk memilih pangan yang lebih sehat melalui sistem navigasi kandungan gula atau indikator gula per 100 mililiter pada produk minuman yang dijual di semua gerai Super Indo.
Baca juga: Perlu upaya bersama tanggulangi diabetes di Indonesia
Baca juga: Jaga kadar gula darah agar terhindar dari risiko komplikasi diabetes
Saat ini, indikator gula diterapkan pada lima kategori produk minuman yaitu jus, minuman siap saji, minuman ringan, tonik, dan air minum dalam kemasan. Adapun indikator gulanya terdiri dari empat tingkatan yaitu kuning (kandungan gula kurang dari 0,5 gram), jingga muda (kandungan gula 0,5-6 gram), jingga (kandungan gula 6-12 gram), dan jingga tua (kandungan gula lebih dari 12 gram).
"Dengan adanya navigasi kadar gula di rak, pelanggan kami akan tertarik memeriksa kadar gula pada label nutrition fact di setiap produk, sehingga membantu mereka dalam pengambilan keputusan," kata President Director Super Indo Johan Boeijenga.
Upaya tersebut, menurut Johan, sejalan dengan tujuan perusahaan untuk menjadikan makanan sehat dapat diakses serta terjangkau di mana saja dan kapan saja.
"Konsumen tidak hanya ingin makan lebih sehat, tapi juga berperan untuk keberlanjutan dan mencari retailer yang bisa membantu mereka mengakses produk yang sehat, berkelanjutan, dan terjangkau. Kami percaya makanan sehat selalu membuat masyarakat jadi hidup lebih sehat," tambah dia.
Ke depan, Johan mengatakan Super Indo akan memberikan indikator kepada produk-produk olahan susu sesuai rekomendasi BPOM dan dalam waktu dekat menargetkan adanya navigasi nutrisi pada produk makanan.
Baca juga: Tiga gejala utama diabetes yang perlu diwaspadai dan begini cara mengatasinya
Baca juga: Begini cara memodifikasi gaya hidup untuk penderita diabetes menurut dokter
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar gizi ingatkan konsumsi gula maksimal empat sendok makan per hari
"(Konsumsi gula) maksimal 50 gram atau empat sendok makan. Risiko yang kita hadapi kalau berlebihan adalah kita kelebihan kalori, sehingga kita berisiko obesitas. Ketika obesitas, penyakit tidak menular akan datang menghampiri salah satunya diabetes melitus," kata Rimbawan saat bertemu media di Gading Serpong, Tangerang Selatan, Kamis.
International Diabetes Federation (IDF) pada 2021 mencatat 537 juta orang dewasa atau 1 dari 10 orang di dunia hidup dengan diabetes. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak sekitar 19,5 juta orang.
Agar masyarakat bisa menjaga konsumsi gula setiap harinya, Rimbawan mengatakan bahwa salah satu yang dapat menjadi solusi adalah pemberian label gizi pada produk pangan. Sayangnya, menurut dia, orang Indonesia sering tidak memahami bahkan tidak mau membaca label pangan.
Melihat hal tersebut, supermarket Super Indo berupaya memberikan edukasi serta mendorong masyarakat untuk memilih pangan yang lebih sehat melalui sistem navigasi kandungan gula atau indikator gula per 100 mililiter pada produk minuman yang dijual di semua gerai Super Indo.
Baca juga: Perlu upaya bersama tanggulangi diabetes di Indonesia
Baca juga: Jaga kadar gula darah agar terhindar dari risiko komplikasi diabetes
Saat ini, indikator gula diterapkan pada lima kategori produk minuman yaitu jus, minuman siap saji, minuman ringan, tonik, dan air minum dalam kemasan. Adapun indikator gulanya terdiri dari empat tingkatan yaitu kuning (kandungan gula kurang dari 0,5 gram), jingga muda (kandungan gula 0,5-6 gram), jingga (kandungan gula 6-12 gram), dan jingga tua (kandungan gula lebih dari 12 gram).
"Dengan adanya navigasi kadar gula di rak, pelanggan kami akan tertarik memeriksa kadar gula pada label nutrition fact di setiap produk, sehingga membantu mereka dalam pengambilan keputusan," kata President Director Super Indo Johan Boeijenga.
Upaya tersebut, menurut Johan, sejalan dengan tujuan perusahaan untuk menjadikan makanan sehat dapat diakses serta terjangkau di mana saja dan kapan saja.
"Konsumen tidak hanya ingin makan lebih sehat, tapi juga berperan untuk keberlanjutan dan mencari retailer yang bisa membantu mereka mengakses produk yang sehat, berkelanjutan, dan terjangkau. Kami percaya makanan sehat selalu membuat masyarakat jadi hidup lebih sehat," tambah dia.
Ke depan, Johan mengatakan Super Indo akan memberikan indikator kepada produk-produk olahan susu sesuai rekomendasi BPOM dan dalam waktu dekat menargetkan adanya navigasi nutrisi pada produk makanan.
Baca juga: Tiga gejala utama diabetes yang perlu diwaspadai dan begini cara mengatasinya
Baca juga: Begini cara memodifikasi gaya hidup untuk penderita diabetes menurut dokter
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar gizi ingatkan konsumsi gula maksimal empat sendok makan per hari