Painan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat bakal merevitalisasi Pasar Painan yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 senilai lebih kurang Rp50-60 miliar. 
 
Kepala Dinas (Kadis) Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul mengatakan pihaknya dan Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan pembahasan bersama sekaligus review terkait detail engineering design (DED).
 
"Ada sebanyak tiga kali. Kemaren ada perbaikan sedikit. Terkait dana itu masih mungkin berkurang atau malah bertambah," ungkapnya di Painan. 
 
Ia Pembangunan pasar dilakukan di atas lahan seluas 7.000 Meter, dengan luas bangunan sekitar dan yang sisanya bakal dijadikan sebagai pelataran, termasuk area parkir. 
 
Pasar dengan tiga lantai itu dibagi menjadi area pelapak pada lantai satu. Kawasan pertokoan lebih kurang sekitar 185 petak toko atau bertambah sebanyak 7 petak lagi dari yang sudah ada. 
 
Ia melanjutkan saat ini pihaknya bersama unsur pemerintah kabupaten melakukan sosialisasi pada pedagang dan masyarakat terkait relokasi sementara para pedagang ke arah pemukiman. 
 
Kawasan relokasi tak jauh dari tempat sebelumnya atau hanya berjarak sekitar 1 Kilometer saja, sesuai permintaan para pedagang. Sedangkan untuk lantai tiga sebagai tempat pusat jajanan. 
 
"Jadi, butuh sosialisasi ke masyarakatnya. Itu langsung dari rumah ke rumah," sebut mantan Asisten II Pemerintah Kabupaten Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat itu. 
 
Ia melanjutkan revitalisasi Pasar Painan sebagai pusat ibu kota kabupaten sudah sangat mendesak, mengingat kondisinya yang sudah tidak mampu lagi menampung lonjakan para pedagang. 
 
Mereka tidak hanya datang dari sekitaran ibu kota namun dari berbagai kecamatan lain, bahkan ada yang sengaja datang dari luar kabupaten seperti dari Solok, Solok Selatan dan Kerinci. 
 
Desakan pertumbuhan pedagang itu tak lepas dari geliat perekonomian daerah yang kian positif. Pada 2021 berhasil tumbuh 3,37 persen, dari -1,11 persen tahun sebelumnya atau di atas rata-rata provinsi yang hanya 3,29 persen. 
 
Karena itu Pemerintah kabupaten optimis keberadaan Pasar Painan sebagai pasar induk di Pesisir Selatan bakal berdampak positif terhadap laju kinerja pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya masyarakat sekitar pasar. 
 
Ia mengajak semua pihak, utamanya warga sekitar untuk dapat mendukung kegiatan pembangunan pasar tersebut agar tercapai secara maksimal dan segera berfungsi sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. 
 
"Pasar ini adalah kebutuhan bersama, karena itu mari sama-sama kita dukung," ajaknya. 
 
Secara terpisah Ryan, 30 tahun salah seorang pedagang di Pasar Painan berharap agar pembangunan dapat selesai sesuai sesuai rencana, sehingga bisa segera dimanfaatkan. 
 
Secara prinsip dirinya menyetujui rencana pembangunan itu. Menurutnya kondisi saat ini memang sudah tidak layak, apalagi jika dilihat dari tata letak para pedagang yang mulai kurang teratur. 
 
"Namun yang tak kalah penting adalah pengambilan lot relokasi dan penempatan kembali usai pembangunan harus adil," pintanya.

Pewarta : Teddy Setiawan
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024