Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tidak memungut tarif masuk seluruh objek wisata berbayar bagi warga setempat dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) daerah itu ke-238 yang jatuh pada Kamis (22/12).
"Kebijakan ini dalam rangka peringatan HJK ke-238, dalam hari itu kita gratiskan tarif masuk seluruh objek wisata di Bukittinggi,” kata Wali Kota Bukittinggu, Erman Safar di Bukittinggi, Rabu.
Ia berharap penggratisan ini semakin menarik banyak pengunjung datang ke kota Jam Gadang itu sehingga pelaku usaha di Bukittinggi bertambah omset yang bermuara pada perputaran perekonomian yang semakin banyak.
"Semakin banyak pengunjung, semakin banyak jual beli, apalagi sekarang ada kegiatan Pesta Budaya Seni dan Pameran Industri (PEDATI) ke-12 yang dipusatkan di Lapangan Kantin dan Jam Gadang, jadi kita benar-benar ingin Hari Jadi Kota ini momen kegembiraan bagi masyarakat kota serta kegembiraan dan kebahagiaan juga bagi pengunjung," katanya.
Objek wisata berbayar di Bukittinggi diantaranya Taman Panorama Lubang Jepang dan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK).
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Hendri mengatakan salah satu syarat nantinya adalah identitas pengunjung yang diperiksa oleh petugas penjaga objek wisata sebelum masuk.
"Jadi salah satu syaratnya nanti dilihat dari KTP pengunjung, objek wisata gratis hanya untuk warga memiliki KTP Bukittinggi," katanya.
Menurutnya, dengan penggratisan ini, tentunya akan menghemat biaya mengingat tarif masuk TMSBK termasuk Benteng Fort de Kock bagi dewasa adalah Rp25 ribu, untuk anak Rp 20 ribu dan wisman Rp 40 ribu.
Sementara di Taman Panorama Lubang Jepang, tarifnya adalah Rp15 ribu bagi dewasa, Rp10 ribu bagi anak-anak dan Rp40 ribu bagi wisman.
"Kebijakan ini dalam rangka peringatan HJK ke-238, dalam hari itu kita gratiskan tarif masuk seluruh objek wisata di Bukittinggi,” kata Wali Kota Bukittinggu, Erman Safar di Bukittinggi, Rabu.
Ia berharap penggratisan ini semakin menarik banyak pengunjung datang ke kota Jam Gadang itu sehingga pelaku usaha di Bukittinggi bertambah omset yang bermuara pada perputaran perekonomian yang semakin banyak.
"Semakin banyak pengunjung, semakin banyak jual beli, apalagi sekarang ada kegiatan Pesta Budaya Seni dan Pameran Industri (PEDATI) ke-12 yang dipusatkan di Lapangan Kantin dan Jam Gadang, jadi kita benar-benar ingin Hari Jadi Kota ini momen kegembiraan bagi masyarakat kota serta kegembiraan dan kebahagiaan juga bagi pengunjung," katanya.
Objek wisata berbayar di Bukittinggi diantaranya Taman Panorama Lubang Jepang dan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK).
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Hendri mengatakan salah satu syarat nantinya adalah identitas pengunjung yang diperiksa oleh petugas penjaga objek wisata sebelum masuk.
"Jadi salah satu syaratnya nanti dilihat dari KTP pengunjung, objek wisata gratis hanya untuk warga memiliki KTP Bukittinggi," katanya.
Menurutnya, dengan penggratisan ini, tentunya akan menghemat biaya mengingat tarif masuk TMSBK termasuk Benteng Fort de Kock bagi dewasa adalah Rp25 ribu, untuk anak Rp 20 ribu dan wisman Rp 40 ribu.
Sementara di Taman Panorama Lubang Jepang, tarifnya adalah Rp15 ribu bagi dewasa, Rp10 ribu bagi anak-anak dan Rp40 ribu bagi wisman.