Padang Panjang (ANTARA) - Wali Kota Fadly Amran mengapresiasi konsep Jelajah Sigando yang diusung Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Budaya dan Religi Kelurahan Sigando, Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT).
"Jelajah Sigando ini sangat menarik. Ini adalah bagian dari pengembangan potensi desa wisata. Desa wisata merupakan salah satu daya tarik dan keunggulan Kota Padang Panjang," kata Fadly pada pertemuan dengan sejumlah ketua Pokdarwis di Balai Kota, Kamis.
Jelajah Sigando yang akan dimulai Wako Fadly pada Juli mendatang ini, kata Ketua Pokdarwis Kampung Budaya dan Religi Sigando, Fajrul Hudaya, ialah menyusuri jalan setapak dengan suasana alam yang asri di Bulaan dan Kelok Batuang, menuju sebuah air terjun.
Air terjun ini, sebut Fajrul, berada di bawah rindangnya pepohonan. Di sana terdapat kekayaan hayati yang mulai jarang ditemui. Menariknya lagi, beberapa meter dari sana ada makam besar. Konon, makam seorang ulama penyebar Islam bernama Syech Sultan Ishak.
"Beliau salah seorang penyebar agama Islam di Padang Panjang umumnya dan di Sigando khususnya. Menurut cerita, tonggak Masjid Asasi dicari langsung oleh beliau," ujarnya.
Asasi sendiri, jelas Fajrul memilki arti "Asa Sigando". "Azas berdirinya Sigando yang disepakati para ulama. Masjid Asasi dibuat untuk pengembangan Islam warga Sigando dan Padang Panjang umumnya," terangnya.
Dikatakannya lagi, Jelajah Sigando lebih kepada tapak tilas. Jalur yang dilewati akan dipandu guide. "Ketika ada yang jalan ke sana, ada yang memandu. Jalur tidak ekstrem menempuh sekitar 1,5 km," tuturnya.
Pada pertemuan tersebut, Wako Fadly juga menyambut baik ide pengembangan desa wisata yang juga dijelaskan Ketua Pokdarwis Silaing Atas, Pasar Usang, dan Ganting bersama Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata), Yuliza Zen, S.E.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Porapar), Drs. Maiharman menyampaikan, kehadiran wali kota saat Jelajah Sigando secara tidak langsung menjadi sosialisasi bahwa Padang Panjang punya potensi desa wisata yang bisa dikembangkan . "Insyaa Allah kita eksekusi di Juli nanti," ungkapnya.
"Jelajah Sigando ini sangat menarik. Ini adalah bagian dari pengembangan potensi desa wisata. Desa wisata merupakan salah satu daya tarik dan keunggulan Kota Padang Panjang," kata Fadly pada pertemuan dengan sejumlah ketua Pokdarwis di Balai Kota, Kamis.
Jelajah Sigando yang akan dimulai Wako Fadly pada Juli mendatang ini, kata Ketua Pokdarwis Kampung Budaya dan Religi Sigando, Fajrul Hudaya, ialah menyusuri jalan setapak dengan suasana alam yang asri di Bulaan dan Kelok Batuang, menuju sebuah air terjun.
Air terjun ini, sebut Fajrul, berada di bawah rindangnya pepohonan. Di sana terdapat kekayaan hayati yang mulai jarang ditemui. Menariknya lagi, beberapa meter dari sana ada makam besar. Konon, makam seorang ulama penyebar Islam bernama Syech Sultan Ishak.
"Beliau salah seorang penyebar agama Islam di Padang Panjang umumnya dan di Sigando khususnya. Menurut cerita, tonggak Masjid Asasi dicari langsung oleh beliau," ujarnya.
Asasi sendiri, jelas Fajrul memilki arti "Asa Sigando". "Azas berdirinya Sigando yang disepakati para ulama. Masjid Asasi dibuat untuk pengembangan Islam warga Sigando dan Padang Panjang umumnya," terangnya.
Dikatakannya lagi, Jelajah Sigando lebih kepada tapak tilas. Jalur yang dilewati akan dipandu guide. "Ketika ada yang jalan ke sana, ada yang memandu. Jalur tidak ekstrem menempuh sekitar 1,5 km," tuturnya.
Pada pertemuan tersebut, Wako Fadly juga menyambut baik ide pengembangan desa wisata yang juga dijelaskan Ketua Pokdarwis Silaing Atas, Pasar Usang, dan Ganting bersama Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata), Yuliza Zen, S.E.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Porapar), Drs. Maiharman menyampaikan, kehadiran wali kota saat Jelajah Sigando secara tidak langsung menjadi sosialisasi bahwa Padang Panjang punya potensi desa wisata yang bisa dikembangkan . "Insyaa Allah kita eksekusi di Juli nanti," ungkapnya.