Padang, (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang memperkuat keamanan web dan aplikasi mencegah terjadinya peretasan dan pencurian data penting melalui pendampingan langsung oleh tim Badan Siber Sandi Negara (BSSN).
"Sejak pandemi hampir seluruh layanan publik diakses menggunakan web dan aplikasi, keamanan informasi menjadi hal prioritas agar keamanan informasi terjaga, kata Asisten III Pemkot Padang Didi Aryadi di Padang, Selasa.
Ia menyampaikan hal itu saat membuka Bimtek Manajemen Risiko Keamanan Informasi di Lingkungan Pemkot Padang diikuti utusan dari 52 Organisasi Perangkat Daerah digelar oleh Dinas Kominfo Padang menghadirkan pembicara dari BSSN.
Menurutnya semakin tinggi penggunaan web dan aplikasi dalam pelayanan publik maka tingkat kerawanan juga semakin tinggi sehingga perlu diantisipasi agar tidak ada pencurian informasi.
"Apalagi Padang sudah membuat peta jalan Penggunaan Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik," ujarnya
Oleh sebab itu pihaknya harus memastikan web yang dikelola keamanannya terstandardisasi sehingga tidak ada kebocoran data dengan membekali petugas soal keamanan data.
"Kalau upaya peretas selalu ada namun berhasil diatasi dan yang pernah terjadi karena kendala teknis saat jaringan downakibat listrik padam," katanya.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Padang Rudy Rinaldy menyampaikan pihaknya sudah memiliki tim yang mengidentifikasi kerawanan web.
"Saat ini kami telah melakukan penilaian terhadap seluruh website dan aplikasi yang ada di Pemkot Padang," ujarnya.
Rudy menyampaikan ketika ada yang mencoba meretas pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan dan antisipasi dengan menyiapkan perisai.
Ia menyebutkan saat ini terdapat 59 website aktif dan 61 aplikasi aktif di lingkungan Pemkot Padang.
"Salah satu yang juga harus dijaga adalah ketika listrik padam maka server ikut mati menyebabkan web tidak bisa diakses," katanya. (*)
"Sejak pandemi hampir seluruh layanan publik diakses menggunakan web dan aplikasi, keamanan informasi menjadi hal prioritas agar keamanan informasi terjaga, kata Asisten III Pemkot Padang Didi Aryadi di Padang, Selasa.
Ia menyampaikan hal itu saat membuka Bimtek Manajemen Risiko Keamanan Informasi di Lingkungan Pemkot Padang diikuti utusan dari 52 Organisasi Perangkat Daerah digelar oleh Dinas Kominfo Padang menghadirkan pembicara dari BSSN.
Menurutnya semakin tinggi penggunaan web dan aplikasi dalam pelayanan publik maka tingkat kerawanan juga semakin tinggi sehingga perlu diantisipasi agar tidak ada pencurian informasi.
"Apalagi Padang sudah membuat peta jalan Penggunaan Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik," ujarnya
Oleh sebab itu pihaknya harus memastikan web yang dikelola keamanannya terstandardisasi sehingga tidak ada kebocoran data dengan membekali petugas soal keamanan data.
"Kalau upaya peretas selalu ada namun berhasil diatasi dan yang pernah terjadi karena kendala teknis saat jaringan downakibat listrik padam," katanya.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Padang Rudy Rinaldy menyampaikan pihaknya sudah memiliki tim yang mengidentifikasi kerawanan web.
"Saat ini kami telah melakukan penilaian terhadap seluruh website dan aplikasi yang ada di Pemkot Padang," ujarnya.
Rudy menyampaikan ketika ada yang mencoba meretas pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan dan antisipasi dengan menyiapkan perisai.
Ia menyebutkan saat ini terdapat 59 website aktif dan 61 aplikasi aktif di lingkungan Pemkot Padang.
"Salah satu yang juga harus dijaga adalah ketika listrik padam maka server ikut mati menyebabkan web tidak bisa diakses," katanya. (*)