Simpang Empat (ANTARA) - Saat ini sekitar dua kilometer abrasi terjadi tepatnya di Kampung Muaro Pangguang Kiambia Ampek dan mengancam sekitar 20 unit rumah warga yang ada  karena tanah di sekitarnya telah terkikis.


 "Benar, abrasi pantai melanda Sasak tepatnya di Kampung Muaro Pangguang Kiambia Ampek. Kejadiannya tidak sekaligus tetapi selalu berulang," kata Camat Sasak Ranah Pasisia Pasaman Barat, Bona Fatwa di Simpang Empat, Rabu.


 Ia mengatakan abrasi pantai itu sudah mulai mendekati rumah warga dan tanah di sekitar rumah warga sudah terkikis.


 "Jarak rumah warga dari kikisan abrasi sudah sekitar 10 meter dan mengancam rumah yang ada," katanya.


 Menurutnya pihaknya sudah melakukan peninjauan melihat kondisi abrasi itu dan apa yang dibutuhkan warga agar abrasi tidak merobohkan rumah mereka. 


 "Kita sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait agar dicarikan solusi bagaimana rumah warga tidak ambruk karena terkikis," sebutnya.


 Sementara Kepala Jorong Pondok Sasak, Hendrik mengatakan warga saat ini sangat membutuhkan batu penahan ombak atau batu grip agar ketika air laut naik air tidak langsung menghantam rumah warga. 


 "Grib sangat dibutuhkan untuk memecah ombak. Jika terus dibiarkan dikhawatirkan rumah di sepanjang pantai itu akan roboh," katanya. 


 Saat ini, warga yang rumahnya dekat lokasi abrasi merasa cemas pasang air laut kembali naik. 


"Mudah-mudahan ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi abrasi pantai ini," harapnya.
 
 

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024