Lubukbasung (ANTARA) - Badan jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang, Sumatera Barat menuju Medan, Sumatera Utara terban di Injok, Jorong Palupuh, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, akibat curah hujan melanda daerah itu, Senin (21/9) dini hari.
Camat Palupuh, Hasrizal di Lubukbasung, Senin, mengatakan badan jalan nasional itu terban sepanjang 25 meter, lebar enam meter dan kedalaman 8,5 meter.
"Saat ini jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Untuk truk dan bus tidak bisa melewati jalan itu, sehingga tertahan di daerah itu," katanya.
Jalan nasional itu sedang diperbaiki rekanan Balai Pelaksana Jalan Nasional III Padang.
Namun jalan kembali terban akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu pada Minggu (20/9) malam, sehingga terban pada Senin (21/9) dini hari.
"Sebelumnya badan jalan terban hanya tiga meter dan pada Senin (21/9) jalan kembali terban tiga meter. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu, karena kendaraan sedang sepi melewati daerah itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Agam, Dandi Pribadi mengatakan lokasi telah dipasang papan informasi bahwa jalan tidak bisa dilalui bus dan truk.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Transportasi Darat Dirjen Perhubungan Darat untuk mengalihkan arus transportasi khusus bus dan truk.
Dari hasil koordinasi, tebing jalan akan didatarkan, sehingga truk dan bus bisa melewati jalan itu dengan sistem buka tutup.
"Pengerjaan ini akan dilakukan dan ditargetkan tiga jam ke depan kendaraan sudah bisa melewati jalan itu," katanya. (*)
Camat Palupuh, Hasrizal di Lubukbasung, Senin, mengatakan badan jalan nasional itu terban sepanjang 25 meter, lebar enam meter dan kedalaman 8,5 meter.
"Saat ini jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Untuk truk dan bus tidak bisa melewati jalan itu, sehingga tertahan di daerah itu," katanya.
Jalan nasional itu sedang diperbaiki rekanan Balai Pelaksana Jalan Nasional III Padang.
Namun jalan kembali terban akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu pada Minggu (20/9) malam, sehingga terban pada Senin (21/9) dini hari.
"Sebelumnya badan jalan terban hanya tiga meter dan pada Senin (21/9) jalan kembali terban tiga meter. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu, karena kendaraan sedang sepi melewati daerah itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Agam, Dandi Pribadi mengatakan lokasi telah dipasang papan informasi bahwa jalan tidak bisa dilalui bus dan truk.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Transportasi Darat Dirjen Perhubungan Darat untuk mengalihkan arus transportasi khusus bus dan truk.
Dari hasil koordinasi, tebing jalan akan didatarkan, sehingga truk dan bus bisa melewati jalan itu dengan sistem buka tutup.
"Pengerjaan ini akan dilakukan dan ditargetkan tiga jam ke depan kendaraan sudah bisa melewati jalan itu," katanya. (*)