Teheran (ANTARA) - Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) pada Rabu memperkenalkan sebuah perangkat yang mampu mendeteksi pengidap virus corona dari kejauhan, demikian dilaporkan Kantor Berita Tasnim.
Dengan menggunakan detektor pintar, diagnosis virus corona tidak lagi memerlukan tes darah sebab alat tersebut dari kejauhan mampu mengidentifikasi mereka yang tertular COVID-19, kata ketua komandan IRGC, Hossein Salami.
Perangkat itu nantinya dapat "melacak setiap kasus virus corona dalam radius 100 meter di daerah sekitar yang dipasang medan magnet ... dalam waktu sekitar lima detik," tambah Salami.
Alat itu juga digunakan untuk operasi disinfekstan yang cepat dan terarah karena tidak perlu membersihkan permukaan yang tidak terkontaminasi, katanya.
Menurut Salami, perangkat buatan sendiri itu merupakan instrumen terbaru yang dikembangkan oleh ilmuwan Iran setelah wabah COVID-19 muncul.
Iran menjadi salah satu negara yang paling parah terdampak virus corona. Hingga kini, tercatat 74.877 kasus COVID-19 termasuk 4.683 kematian sejak penyakit tersebut muncul di Iran pada 19 Februari.
Sumber: Xinhua
Dengan menggunakan detektor pintar, diagnosis virus corona tidak lagi memerlukan tes darah sebab alat tersebut dari kejauhan mampu mengidentifikasi mereka yang tertular COVID-19, kata ketua komandan IRGC, Hossein Salami.
Perangkat itu nantinya dapat "melacak setiap kasus virus corona dalam radius 100 meter di daerah sekitar yang dipasang medan magnet ... dalam waktu sekitar lima detik," tambah Salami.
Alat itu juga digunakan untuk operasi disinfekstan yang cepat dan terarah karena tidak perlu membersihkan permukaan yang tidak terkontaminasi, katanya.
Menurut Salami, perangkat buatan sendiri itu merupakan instrumen terbaru yang dikembangkan oleh ilmuwan Iran setelah wabah COVID-19 muncul.
Iran menjadi salah satu negara yang paling parah terdampak virus corona. Hingga kini, tercatat 74.877 kasus COVID-19 termasuk 4.683 kematian sejak penyakit tersebut muncul di Iran pada 19 Februari.
Sumber: Xinhua