Padang, (ANTARA) - Anggota DPRD Sumatera Barat Maigus Nasir dikukuhkan sebagai Ketua Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kota Padang periode 2018-2023.
Pelantikan pengurus tersebut ditandai dengan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) yang merupakan lembaga otonom yang diisi akademisi yang berkompeten di bidang dakwah, ekonomi dan sosial kemasyarakatan di Padang, Minggu.
Ketua DMI Padang Maigus Nasir di Padang, Minggu mengatakan Pusdiklat ini nantinya akan merumuskan strategi pembenahan dari semua sektor kehidupan.
"Mimpi kita, masjid sebagai pusat aktivitas keumatan, dalam menjawab seluruh persoalan," kata dia.
Ia mengatakan Pusdiklat ini akan ditempati Dekan Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol, Wahidul Kohar yang akan fokus mengurus persoalan tabligh (dakwah).
Kemudian Dekan FEBI UIN Imam Bonjol, Ahmad Wira (pemberdayaan ekonomi) dan psikolog IAIN Batusangkar, Irman (sosial kemasyarakatan).
"Semangat pengurus serta struktur kelembagaan yang disusun periode ini, diharapkan bisa melahirkan sejarah baru bagi perkembangan 1.600-an masjid dan mushala di Padang," katanya
Menurut dia agenda yang telah diancang-ancang pengurus untuk dibahas dan ditetapkan pada rapat kerja (Raker) nanti yakni terbentuknya kepengurusan Pimpinan Cabang DMI di 11 kecamatan di Padang hingga ranting yakni 104 kelurahan pada akhir Maret 2020 ini.
"Kami bertekad, menjadikan DMI sebagai organisasi milik umat dengan berdirinya sebuah kantor. Saat ini, kantor DMI Padang masih menumpang. Ini membuat kami terkendala dalam melayani masyarakat terkait dinamika pengelolaan masjid dan mushala," katanya
Ia juga mengungkapkan mimpi yang akan diwujudkan dalam kepengurusan periode keduanya ini.
Pertama, membangun ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan umat. Caranya dengan membentuk Koperasi DMI Syariah Makmur.
"Saya pernah berkunjung ke sebuah pondok pesantren dengan 2.700 santri. Dengan mengelola kebutuhan harian santri saja, koperasi pondok itu mampu membukukan laba Rp9,3 miliar setahun. Kota Padang memiliki 1.600 masjid dan mushala. Kebutuhan masjid ini merupakan potensi secara ekonomi yang belum terkelola dengan baik," katanya
Kedua, program ketahanan keluarga berbasis masjid untuk menjawab fenomena sosial kemasyarakatan di era teknologi informasi dewasa ini.
Ketiga, membangun klinik kesehatan berbasis masjid dan keempat, masjid siaga bencana menyikapi kondisi ibu kota provinsi Sumbar ini yang rawan bencana.
"Mimpi DMI Padang ini jika tak ada dukungan seluruh elemen masyarakat, maka dia hanya akan jadi sebatas ide. Mari tanggalkan semua atribut kita, untuk mewujudkan umat yang rahmatan lil alamin," ajaknya.
Sementara, Kepala Kantor Kemenag Padang, Marjanis mengharapkan, tanah seluruh masjid di Padang disertifikatkan. Kemudian, masjid atau mushala didaftarkan ke kantor KUA di masing-masing kecamatan.
Ketua PW DMI Sumbar, Duski Samad menilai mimpi DMI Padang yang disampaikan Maigus Nasir itu sudah langkah aksi.
"DMI Padang telah membentuk karakter generasi muda Padang melalui pesantren Ramadhan sejak 2004 lalu. Teruslah bergerak, agar mimpi itu makin cepat terealisasi," ungkapnya.
Ketua Panitia Pelantikan, Johardi Dt Bandaro Putiah melaporkan, kepengurusan PD DMI Padang ini merupakan hasil musyawarah daerah (Musda) pada November 2019 lalu.
"Cukup panjangnya waktu jeda antara Musda dengan pelantikan, karena keinginan formatur untuk menyempurnakan keterwakilan kepengurusan," terangnya.
Selain itu, Johardi juga mengucapkan terima kasih pada anggota Fraksi PAN DPRD Padang, Faisal Nasir yang telah mengalokasikan pokok-pokok pikirannya (Pokir) untuk PD DMI Padang di 2020 ini.
Dia juga mengucapkan terima kasih pada Pemko Padang, yang telah memfasilitasi acara pelantikan di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang.
Sementara itu Sekda Padang, Amasrul mengatakan, bank syariah bisa diwujudkan DMI Padang, tak sekadar koperasi jika mencermati potensi ekonomi ummat. Amasrul kemudian menyebutkan telah selesainya konversi Bank Nagari dari sistem konvensional ke sistem syariah.
"Ini perlu komitmen dan keseriusan pengurus. Soal potensi Bank Syariah, tak perlu diragukan lagi," terangnya.
Ia menilai Kota Padang memiliki banyak aset tanah dengan status fasilitas umum.
"Silahkan dicari lokasinya yang strategis. Untuk pembangunannya, tentunya nanti perlu dukungan DPRD yang saat ini hadir bersama kita, wakil ketua DPRD Padang, Arnedi Yarmen," kata dia
Ia mengatakan Pemkot Padang menilai, keberadaan DMI Padang sangat strategis dalam mendukung program unggulan wali kota terutama poin keempat yaitu melanjutkan penyelenggaraan pesantren Ramadhan, kegiatan keagamaan, seni budaya dan olahraga yang berkualitas.
Selain itu, Amasrul mengucapkan selamat bertugas pada pengurus PD DMI Padang periode 2018-2023 yang diketuai Maigus Nasir, M Fikar (sekretaris) dan Darmawan (bendahara). Kepengurusan ini dilengkapi tujuh wakil ketua, tujuh wakil sekretaris dan dua wakil bendahara serta 13 bidang.
Selain itu, juga dilengkapi Majelis Mustasyar yang diketuai Salmadanis, Syahrial Nadir (wakil ketua) dengan delapan anggota. Majelis Pakar, M Ridha Ruslan (ketua), Hendrik Margaret (wakil ketua) dengan enam anggota.
Pelantikan pengurus tersebut ditandai dengan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) yang merupakan lembaga otonom yang diisi akademisi yang berkompeten di bidang dakwah, ekonomi dan sosial kemasyarakatan di Padang, Minggu.
Ketua DMI Padang Maigus Nasir di Padang, Minggu mengatakan Pusdiklat ini nantinya akan merumuskan strategi pembenahan dari semua sektor kehidupan.
"Mimpi kita, masjid sebagai pusat aktivitas keumatan, dalam menjawab seluruh persoalan," kata dia.
Ia mengatakan Pusdiklat ini akan ditempati Dekan Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol, Wahidul Kohar yang akan fokus mengurus persoalan tabligh (dakwah).
Kemudian Dekan FEBI UIN Imam Bonjol, Ahmad Wira (pemberdayaan ekonomi) dan psikolog IAIN Batusangkar, Irman (sosial kemasyarakatan).
"Semangat pengurus serta struktur kelembagaan yang disusun periode ini, diharapkan bisa melahirkan sejarah baru bagi perkembangan 1.600-an masjid dan mushala di Padang," katanya
Menurut dia agenda yang telah diancang-ancang pengurus untuk dibahas dan ditetapkan pada rapat kerja (Raker) nanti yakni terbentuknya kepengurusan Pimpinan Cabang DMI di 11 kecamatan di Padang hingga ranting yakni 104 kelurahan pada akhir Maret 2020 ini.
"Kami bertekad, menjadikan DMI sebagai organisasi milik umat dengan berdirinya sebuah kantor. Saat ini, kantor DMI Padang masih menumpang. Ini membuat kami terkendala dalam melayani masyarakat terkait dinamika pengelolaan masjid dan mushala," katanya
Ia juga mengungkapkan mimpi yang akan diwujudkan dalam kepengurusan periode keduanya ini.
Pertama, membangun ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan umat. Caranya dengan membentuk Koperasi DMI Syariah Makmur.
"Saya pernah berkunjung ke sebuah pondok pesantren dengan 2.700 santri. Dengan mengelola kebutuhan harian santri saja, koperasi pondok itu mampu membukukan laba Rp9,3 miliar setahun. Kota Padang memiliki 1.600 masjid dan mushala. Kebutuhan masjid ini merupakan potensi secara ekonomi yang belum terkelola dengan baik," katanya
Kedua, program ketahanan keluarga berbasis masjid untuk menjawab fenomena sosial kemasyarakatan di era teknologi informasi dewasa ini.
Ketiga, membangun klinik kesehatan berbasis masjid dan keempat, masjid siaga bencana menyikapi kondisi ibu kota provinsi Sumbar ini yang rawan bencana.
"Mimpi DMI Padang ini jika tak ada dukungan seluruh elemen masyarakat, maka dia hanya akan jadi sebatas ide. Mari tanggalkan semua atribut kita, untuk mewujudkan umat yang rahmatan lil alamin," ajaknya.
Sementara, Kepala Kantor Kemenag Padang, Marjanis mengharapkan, tanah seluruh masjid di Padang disertifikatkan. Kemudian, masjid atau mushala didaftarkan ke kantor KUA di masing-masing kecamatan.
Ketua PW DMI Sumbar, Duski Samad menilai mimpi DMI Padang yang disampaikan Maigus Nasir itu sudah langkah aksi.
"DMI Padang telah membentuk karakter generasi muda Padang melalui pesantren Ramadhan sejak 2004 lalu. Teruslah bergerak, agar mimpi itu makin cepat terealisasi," ungkapnya.
Ketua Panitia Pelantikan, Johardi Dt Bandaro Putiah melaporkan, kepengurusan PD DMI Padang ini merupakan hasil musyawarah daerah (Musda) pada November 2019 lalu.
"Cukup panjangnya waktu jeda antara Musda dengan pelantikan, karena keinginan formatur untuk menyempurnakan keterwakilan kepengurusan," terangnya.
Selain itu, Johardi juga mengucapkan terima kasih pada anggota Fraksi PAN DPRD Padang, Faisal Nasir yang telah mengalokasikan pokok-pokok pikirannya (Pokir) untuk PD DMI Padang di 2020 ini.
Dia juga mengucapkan terima kasih pada Pemko Padang, yang telah memfasilitasi acara pelantikan di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang.
Sementara itu Sekda Padang, Amasrul mengatakan, bank syariah bisa diwujudkan DMI Padang, tak sekadar koperasi jika mencermati potensi ekonomi ummat. Amasrul kemudian menyebutkan telah selesainya konversi Bank Nagari dari sistem konvensional ke sistem syariah.
"Ini perlu komitmen dan keseriusan pengurus. Soal potensi Bank Syariah, tak perlu diragukan lagi," terangnya.
Ia menilai Kota Padang memiliki banyak aset tanah dengan status fasilitas umum.
"Silahkan dicari lokasinya yang strategis. Untuk pembangunannya, tentunya nanti perlu dukungan DPRD yang saat ini hadir bersama kita, wakil ketua DPRD Padang, Arnedi Yarmen," kata dia
Ia mengatakan Pemkot Padang menilai, keberadaan DMI Padang sangat strategis dalam mendukung program unggulan wali kota terutama poin keempat yaitu melanjutkan penyelenggaraan pesantren Ramadhan, kegiatan keagamaan, seni budaya dan olahraga yang berkualitas.
Selain itu, Amasrul mengucapkan selamat bertugas pada pengurus PD DMI Padang periode 2018-2023 yang diketuai Maigus Nasir, M Fikar (sekretaris) dan Darmawan (bendahara). Kepengurusan ini dilengkapi tujuh wakil ketua, tujuh wakil sekretaris dan dua wakil bendahara serta 13 bidang.
Selain itu, juga dilengkapi Majelis Mustasyar yang diketuai Salmadanis, Syahrial Nadir (wakil ketua) dengan delapan anggota. Majelis Pakar, M Ridha Ruslan (ketua), Hendrik Margaret (wakil ketua) dengan enam anggota.